PEMALANG — Polemik mengenai keikutsertaan PSIP Pemalang dalam kompetisi Liga 4 Jawa Tengah 2025 semakin memanas. Hal itu dipicu pernyataan Sekretaris KONI Kabupaten Pemalang, E.K. Nugroho, yang menyebut absennya PSIP disebabkan nihilnya dukungan anggaran dari KONI.
Namun, klaim tersebut langsung dibantah tegas oleh Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pemalang. Askab menilai pernyataan itu tidak berdasar karena hingga kini regulasi maupun jadwal resmi Liga 4 Jawa Tengah belum dirilis oleh Asprov PSSI Jateng.
“Bagaimana kita bisa memutuskan tidak ikut, sementara regulasi dan jadwal Liga 4 Jateng saja belum ada? Jadi statemen itu menyesatkan,” tegas Exco Askab PSSI Pemalang, Heru Kundhimiarso, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Heru, isu tersebut berpotensi menurunkan semangat para pemain dan pendukung PSIP yang tengah berharap klub kebanggaan masyarakat Pemalang itu kembali bangkit setelah beberapa tahun vakum.
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait keikutsertaan PSIP di Liga 4. Askab justru tengah melakukan berbagai langkah untuk mencarikan solusi jika kompetisi jadi digelar.
“Setidaknya ada tiga hal yang perlu diluruskan. Pertama, regulasi Liga 4 Jateng belum ada. Kedua, jadwal resmi dari Asprov juga belum keluar. Ketiga, kami sedang menyiapkan langkah agar PSIP bisa tetap berpartisipasi,” ujarnya.
Heru tidak menampik bahwa kendala utama yang dihadapi adalah ketiadaan anggaran untuk menjalankan PSIP di kompetisi musim ini. Meski begitu, ia menegaskan hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menyerah.
“Masalah anggaran memang ada, tapi bukan berarti kita berhenti. Upaya terus dilakukan. Kami yakin Bupati Anom Widiyantoro akan memberi dukungan penuh,” katanya.
Heru mengungkapkan, dirinya bersama Ketua Askab PSSI Pemalang Hengki Wijaya telah melakukan pertemuan dengan Ketua KONI Pemalang untuk mencari jalan keluar.
Polemik ini memicu perhatian luas dari pecinta sepak bola Pemalang. Berbagai forum komunitas dan media sosial ramai menyerukan agar Pemkab, KONI, dan Askab duduk bersama mencarikan solusi.
PSIP Pemalang dikenal sebagai salah satu klub legendaris dengan basis suporter fanatik serta sejarah panjang di kancah sepak bola Jawa Tengah. Banyak pihak berharap momentum ini menjadi titik balik kebangkitan Laskar Benowo.
“Yang terpenting sekarang adalah kebersamaan dan tekad untuk menghidupkan PSIP. Ini bukan sekadar soal dana, tapi juga soal komitmen dan kecintaan terhadap sepak bola Pemalang,” pungkas Heru.
Dengan optimisme yang muncul dari pengurus, dukungan masyarakat, serta harapan baru dari pemerintah daerah, peluang PSIP Pemalang untuk kembali berlaga di Liga 4 Jawa Tengah 2025 masih terbuka.
[4/10 13.41] Heru Kundi Anyar Kundhimiarso: Judul : ASKAB PSSI Pemalang Bantah PSIP Tak Ikut Liga 4 Jateng
PEMALANG — Polemik mengenai keikutsertaan PSIP Pemalang dalam kompetisi Liga 4 Jawa Tengah 2025 semakin memanas. Hal itu dipicu pernyataan Sekretaris KONI Kabupaten Pemalang, E.K. Nugroho, yang menyebut absennya PSIP disebabkan nihilnya dukungan anggaran dari KONI.
Namun, klaim tersebut langsung dibantah tegas oleh Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pemalang. Askab menilai pernyataan itu tidak berdasar karena hingga kini regulasi maupun jadwal resmi Liga 4 Jawa Tengah belum dirilis oleh Asprov PSSI Jateng.
“Bagaimana kita bisa memutuskan tidak ikut, sementara regulasi dan jadwal Liga 4 Jateng saja belum ada? Jadi statemen itu menyesatkan,” tegas Exco Askab PSSI Pemalang, Heru Kundhimiarso, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Heru, isu tersebut berpotensi menurunkan semangat para pemain dan pendukung PSIP yang tengah berharap klub kebanggaan masyarakat Pemalang itu kembali bangkit setelah beberapa tahun vakum.
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait keikutsertaan PSIP di Liga 4. Askab justru tengah melakukan berbagai langkah untuk mencarikan solusi jika kompetisi jadi digelar.
“Setidaknya ada tiga hal yang perlu diluruskan. Pertama, regulasi Liga 4 Jateng belum ada. Kedua, jadwal resmi dari Asprov juga belum keluar. Ketiga, kami sedang menyiapkan langkah agar PSIP bisa tetap berpartisipasi,” ujarnya.
Heru tidak menampik bahwa kendala utama yang dihadapi adalah ketiadaan anggaran untuk menjalankan PSIP di kompetisi musim ini. Meski begitu, ia menegaskan hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menyerah.
“Masalah anggaran memang ada, tapi bukan berarti kita berhenti. Upaya terus dilakukan. Kami yakin Bupati Anom Widiyantoro akan memberi dukungan penuh,” katanya.
Heru mengungkapkan, dirinya bersama Ketua Askab PSSI Pemalang Hengki Wijaya telah melakukan pertemuan dengan Ketua KONI Pemalang untuk mencari jalan keluar.
Polemik ini memicu perhatian luas dari pecinta sepak bola Pemalang. Berbagai forum komunitas dan media sosial ramai menyerukan agar Pemkab, KONI, dan Askab duduk bersama mencarikan solusi.
PSIP Pemalang dikenal sebagai salah satu klub legendaris dengan basis suporter fanatik serta sejarah panjang di kancah sepak bola Jawa Tengah. Banyak pihak berharap momentum ini menjadi titik balik kebangkitan Laskar Benowo.
“Yang terpenting sekarang adalah kebersamaan dan tekad untuk menghidupkan PSIP. Ini bukan sekadar soal dana, tapi juga soal komitmen dan kecintaan terhadap sepak bola Pemalang,” pungkas Heru.
Dengan optimisme yang muncul dari pengurus, dukungan masyarakat, serta harapan baru dari pemerintah daerah, peluang PSIP Pemalang untuk kembali berlaga di Liga 4 Jawa Tengah 2025 masih terbuka.tris








