MALANG – Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024, edukasi untuk pemilih pemula menjadi fokus utama. Salah satunya dilakukan melalui mini workshop bertajuk “Be a Smart Early Voter” yang digelar di Madrasah Aliyah Al-Hidayah, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada Rabu (20/11/24). Acara ini dihadiri 199 siswa-siswi yang merupakan pemilih pemula.
Ketua acara, Teguh Budiarto (TB), penerima beasiswa Australia Awards Indonesia (AAI), menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran pemilih muda terhadap pentingnya hak suara, tanggung jawab demokrasi, serta cara cerdas bermedia sosial untuk menangkal hoaks.
Materi yang Menginspirasi Pemilih Muda
Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, antara lain:
1. Mrs. Angela Romano dari Queensland University of Technology, Australia, yang membahas pentingnya demokrasi, transparansi, dan karakteristik pemilih berintegritas.
2. Yulikha Satria dari SNACK Video, yang mengedukasi peserta tentang bijak bermedia sosial dan menangkal hoaks.
3. Abdul Majid, penyandang disabilitas sensorik netra sekaligus Ketua LIRA Disability Care, yang mengampanyekan inklusivitas dalam pemilu dan hak disabilitas.
4. Perwakilan PPK Kecamatan Wajak, yang menjelaskan teknis pelaksanaan pemilu.
Teguh menekankan pentingnya menangani misinformasi menjelang Pilkada. “Kami berharap kegiatan ini memberi dampak positif bagi pemilih muda sehingga mereka dapat menjadi pemilih yang cerdas, bijak, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Kampanye #BeriKami10% untuk Disabilitas di Parlemen
Abdul Majid melanjutkan kampanye inklusivitas lewat gerakan #BeriKami10% di Madrasah Aliyah Al-Hidayah, sehari sebelum workshop berlangsung. Gerakan ini bertujuan mendorong kuota 10% untuk penyandang disabilitas di parlemen.
Dalam sesi lainnya di Santika Hotel Kota Malang, Rabu (20/11/24), Abdul Majid bersama Bawaslu Kota Malang menyampaikan pentingnya pengawasan partisipatif dalam Pilkada inklusif. Sekitar 70 penyandang disabilitas dari berbagai komunitas turut hadir.
“Gerakan ini bukan hanya soal kuota, tetapi memastikan semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses yang setara dalam menentukan masa depan bangsa,” tegas Majid.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Pilkada Jatim 2024 tidak hanya menjadi pesta demokrasi, tetapi juga langkah maju dalam menciptakan inklusivitas dan keadilan untuk semua lapisan masyarakat.
(Kaperwil Jatim)