NIAS – Rumah Sakit Daerah Pratama (RSPD) Nias yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar oleh Paslon petahana Yaatulo Gulo dan Arota Lase kembali menjadi sorotan publik usai debat terbuka Pilkada Nias 2024. Isu terkait pemindahan lokasi dari Desa Lasara ke Desa Hilizoi hingga belum fungsionalnya fasilitas tersebut mengundang perdebatan sengit antara kandidat.
Dalam sesi tanya jawab debat yang digelar KPU Nias pada Selasa (12/11/2024), Calon Wakil Bupati Nias Faozanolo Zai, yang menjadi rival Paslon nomor urut 01, mempertanyakan alasan pemindahan lokasi dan mengapa fasilitas tersebut belum juga beroperasi meski pejabatnya telah dilantik.
“Apa alasan Paslon 01 merelokasi RSPD dan mengapa hingga kini belum difungsikan sementara pejabatnya sudah dilantik?” tanya Faozanolo.
Menanggapi hal ini, Yaatulo Gulo, selaku petahana, menjelaskan bahwa pemindahan dilakukan setelah melalui studi kelayakan yang menunjukkan lokasi yang lebih sesuai. “Jangan dipolitisir. Pemindahan ini sudah memenuhi ketentuan dengan uji studi kelayakan,” ungkap Yaatulo.
Ia menambahkan bahwa keputusan pemindahan tidak perlu persetujuan DPRD karena sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sudah dianggarkan dalam APBD.
Di sisi lain, Alinuru Laoli, mantan Ketua DPRD Nias, membantah pernyataan Yaatulo dengan menegaskan bahwa relokasi tetap harus mendapat persetujuan DPRD. “DPRD wajib mengetahui bantuan dari pusat, provinsi, atau daerah. Jangan kita bodoh-bodohin masyarakat,” ujar Alinuru.
Alinuru juga menyoroti kondisi RSPD yang kini mulai rusak dan tidak bisa difungsikan, padahal pegawai sudah dilantik beberapa bulan lalu namun belum ada yang aktif.
Yaatulo kembali merespons kritik ini dengan menyebut bahwa RSPD secara administratif sudah beroperasi, meskipun layanan belum dimulai karena menunggu izin operasional dari Kemenkes. Ia menganggap polemik ini sebagai ketidaktahuan yang mempengaruhi persepsi publik.
“Subtansi administratif harus berjalan lebih dulu untuk menata sebelum pelayanan publik dibuka. Tolong ketidaktahuan jangan mempengaruhi orang. Itu hoax, lihat subtansinya,” tandas Yaatulo.
Perdebatan seputar RSPD ini kian menarik perhatian publik, khususnya jelang Pilkada Nias 2024. (B4142160 H14)