Jawa Timur – DPD ASPETRI Jawa Timur mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) ke V berlokasi di Hotel Cemara Resort & Cafe, Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur, Indonesia.
Hadir dan terlaksana kegiatan ini dengan tema ” Dengan MUSDA ke V Kita Tingkatkan Kemandirian & Profesionalisme Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia.”
MUSDA ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, dari pengurus DPD ASPETRI, DPC, serta perwakilan dari pemerintah daerah, UPT. Laborium Herbal Materia Medika, Prov. Jatim, praktisi pengobat tradisional, apresiasi dari seniman dan budayawan, MUSPIKA setempat, Kapolsek Bumiaji, serta organisasi profesi BATRA/HATRA lainnya (P-AP3I, PERPARI, PBI, AP3AI Kota Malang), dan wartawan media rekan ASPETRI Kota Batu.
Kegiatan hari pertama dimulai pada pukul 13.00 WIB, dengan pendaftaran absensi peserta dan peninjau.
Diiringi lantunan pertunjukkan dan tuntunan pagelaran seni dan budaya (budi daya luhur) apresiasi dari Ki Sutopo Ketua Macapat Kota Batu & sekaligus pimpinan dari Sanggar Macapat Sido Jumeneng, Jalan Wukir Kelurahan Temas Kota Batu (Pemecah Rekor MURI Macapatan 96 Jam Non Stop).
Tembang tembung macapat yang dilantunkan diacara MUSDA ini adalah “Kidung Wahyu Kerthanegara.”
Dilanjutkan dengan apresiasi pagelaran seni & budaya pedalangan Jawa Timuran dengan wedaran oleh Ki Sudarto, Purwosari Kabupaten Pasuruan. Dengan lakon wayang
“Kaweruh Tanduran”.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars ASPETRI, yang menandai pembukaan resmi acara oleh MC Ibu Henny dari Surabaya.
Sesi diawali doa bersama dipimpin oleh Bisri dari ASPETRI Blitar, diikuti oleh sambutan dari Ketua Panitia Irwan Candra Abdilah, Ketua DPD ASPETRI Provinsi Jawa Timur B. Sugito, SKM, MKes, dan perwakilan Ketua DPP ASPETRI.KRT. Agus Santoso, HK, NJN, Sambutan terakhir disampaikan oleh Pj. Walikota Batu yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Oleh Aditya Prasaja, S.STP, M.AP, yang secara resmi membuka kegiatan MUSDA Jawa Timur ke V. Setelah pembukaan resmi, dilakukan pemberian tali Asih secara simbolis.
Acara dilanjut kembali pada pukul 15.45 WIB dengan apresiasi seni & budaya dengan “Tari Jamu” oleh Dwi Indah Suryaningsih, Jawa Timur. Sebagai pembuka sebelum dimulainya sidang pleno pertama.
Ketua Panitia memimpin pemilihan Ketua Sidang yang dilakukan melalui usulan dan angket. Setelah perhitungan suara, terpilihlah Teguh Setiawan dari DPC ASPETRI Surabaya sebagai Ketua Sidang, Agus Suhadi dari DPC ASPETRI Jombang sebagai Sekretaris dan Mahdinur dari DPC ASPETRI Kota Blitar sebagai anggota sidang.
Sidang pleno pertama dimulai dengan pembahasan tata tertib, yang disetujui secara resmi bersama dengan beberapa revisi, termasuk penambahan satu suara DPP pada pasal 5. Setelah persetujuan, dilanjutkan dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban (LPJ) Ketua DPD ASPETRI Provinsi Jawa Timur, B. Sugito, SKM, MKes, yang menjabat dari tahun 2020 hingga 2024. Laporan ini diterima dengan baik oleh seluruh peserta sidang setelah melalui pandangan umum.
Hari kedua 15 September 2024, acara dimulai kembali dengan sesi tanya jawab terkait visi dan misi dari kedua calon kandidat ketua DPD ASPETRI periode 2024 hingga 2028, yaitu Hartaty Larasaty dan B. Sugito. Setelah itu, dilakukan proses pemungutan suara secara tertutup, dimana setiap peserta dipanggil satu persatu untuk mencoblos tanda gambar kandidat pilihan mereka. Hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa Ibu Hartaty Larasaty memenangkan pemilihan dengan perolehan 14 suara, sementara B. Sugito memperoleh 8 suara.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua DPD ASPETRI terpilih Ibu Hartaty Larasaty, yang akan menjabat untuk periode 2024 hingga 2028. Bersamaan dengan agenda utama MUSDA diadakan diskusi dan pembuatan program kerja oleh peserta dan peninjau. Program kerja ini sampaikan pada sesi terakhir sebelum acara pelantikan Ketua DPD ASPETRI yang baru oleh DPP ASPETRI pada pukul 10.00 WIB.
Acara MUSDA ke V DPD ASPETRI Jawa Timur ditutup dengan resmi setelah prosesi pelantikan, menandai berakhirnya dua hari kegiatan yang penuh diskusi, pemilihan, serta pengambilan keputusan penting untuk masa depan pengobatan empiris tradisional di Jawa Timur.
Pengobatan empiris tradisional dan khususnya ramuan jamu ( dalam bahasa sastra dikenal gatra Jamu Jamuan Perjamuan Agung Manusantara Jaya Indonesia Raya) merupakan warisan asli Nusantara, dalam bahasan dan bahasa sastra linguistik semantik tutur turun tumurun oleh pendahulu leluhur Nusantara kita bangsa Indonesia Raya, karena peran pengobatan empiris tradisional adalah yang utama, sehingga perlu di kembangkan dan dilestarikan.
Sebagai kearifan lokal menjadi tugas kita bersama. Pengobatan empiris tradisional bukan hanya sekadar praktik kesehatan dan pelayanan, tetapi juga mencerminkan identitas budaya dan hikmat kebijaksanaan kearifan pengetahuan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Rahayu Sagung Dumadi
Penulis : Dwi Indah Suryaningsih