Sumatera Utara — Kisah pilu datang dari tengah Desa Partor Janji Matogu, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba. Seorang ibu muda bersama anak perempuannya yang baru berusia 3 tahun terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni. Kondisi semakin memprihatinkan karena sang ibu kini tengah mengandung dan harus bertahan hidup dalam rumah sederhana yang jauh dari kata layak dan sehat.
Hunian berukuran kecil tersebut berdinding papan seadanya, dengan atap seng bekas yang mulai berkarat dan berlubang. Lantai rumah masih berupa tanah, dan di dalamnya hanya terdapat satu tempat tidur usang serta tumpukan barang seadanya. Penerangan pun sangat terbatas, hanya mengandalkan satu bohlam kecil yang digantung di tengah ruangan.
Dalam keseharian, keluarga kecil ini hidup serba kekurangan. Sang ibu dan suami mengaku hanya bekerja serabutan di kebun dan tidak memiliki penghasilan tetap. Meski demikian, ia tetap berjuang untuk merawat anaknya yang masih kecil sambil menanti kelahiran buah hati berikutnya.
“Saya cuma ingin punya rumah yang lebih layak dan bersih, supaya anak saya bisa tumbuh sehat. Sekarang kalau hujan, air sering masuk ke dalam. Saya harap pemerintah bisa bantu kami,” ujar M. Marpaung, warga yang tinggal di lokasi tersebut, dengan mata berkaca-kaca.
Kondisi ini menggambarkan masih adanya warga di pelosok Kabupaten Toba yang hidup dalam keterbatasan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Diharapkan, pemerintah pusat & daerah melalui Dinas Sosial maupun Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat segera meninjau dan memberikan bantuan agar keluarga ini bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak, aman, dan sehat. (Tim/Red)








