Tamiang Layang – Black Water adalah air sungai atau danau yang warnanya hitam, ada juga hitamnya agak pekat, ada juga warnanya hitam kemerah-merahan atau warnanya kemerah-merahan bening/jernih. Ini terjadi karena Black Water ini mengandung larutan akar-akaran (kayu) dan dari dulu dikonsumsi dan dapat diminum secara langsung. Ada banyak spesies ikan, tanaman dan fitoplankton yang hanya bisa hidup dikawasan ekosistem Black Water. Uniknya Black Water ini hanya ada 2 didunia, di Brazil dan di Indonesia di Kalimantan Tengah, salah satunya juga di Bartim, tepatnya di Danau Desa Matabu Dalam Kecamatan Dusun Timur, kata H. Wahyu yang akrab dipanggil dengan nama H. Ipung, cucu dari tokoh Bartim Horman Ihur, saat diwawancarai awak media dilokasi Danau Black Water, Sabtu, 12 April 2025.
Lebih lanjut H. Ipung mengatakan Danau Black Water ini merupakan Aset Desa Matabu yang sangat potensi dikembangkan untuk menjadi tempat wisata desa karena letaknya sangat dekat dengan Tamiang Layang dan daerah tetangga Kalsel. Jalan menuju Danau Black Water cukup dekat dan mudah. Bisa masuk lewat jalan Matabu Dalam samping Masjid Utsman Bin Affan dan bisa lewat 2 akses jalan lagi melalui Jalan Pamakal di belakang pasar jaar.
Selain itu alamnya masih terlihat natural dan dihiasi dengan suara-suara serangga dan kicauan burung. Ini benar-benar alami suara alam. Kemudian Danau ini juga belum tercemar, tentu harus kita jaga kelestariannya, ucap H. Ipung.
Karena Danau Black Water ini berpotensi dijadikan wisata desa, maka perlu mengenalkan Danau yg tak pernah kering walaupun musim kemarau ini kepada masyarakat luas. Ada banyak gagasan dari kawan-kawan bagaimana membuat tempat ini menjadi menarik. Selain program-program kuliner, hiburan dan permainan, olahraga jogging, dalam waktu dekat atau kurang lebih 1 bulan kedepan kita akan menyelenggarakan “Lomba Perahu Dayung”. Pendaftarannya gratis dan kita juga akan menyiapkan hadiah-hadiah lomba, kata H. Ipung
Agar lomba ini berjalan lancar, kita membersihkan sekitar danau dengan menebas rumput dan semak kita juga sudah membuatkan chor semen untuk jalan di sekeliling danau, termasuk chor semen untuk jalan masuk menuju Titian jembatan masuk danau, tegas H. Ipung.
Sebagai putra kelahiran tamiang layang 57 th lalu, tergerak utk ikut berpartisipasi membantu mengelola tempat ini menjadi wisata desa yang menarik
“tentu Kedepannya bila ini sudah terkelola dg baik maka akan ada banyak pengunjung, dimana nantinya akan menjadikan tempat ini bisa meningkatkan ekonomi warga sekitar”, tutup H. Ipung