Pemalang – Ribuan warga Desa Sikasur, Kecamatan Belik, dan sekitarnya berduyun-duyun menuju Telaga Silating untuk mengikuti tradisi tahunan Grebeg Sadran Marak Iwak pada Minggu, 23 Februari 2025.
Sebagai bagian dari ritual, sebanyak satu ton ikan bawal dilepaskan ke dalam telaga dan ditangkap beramai-ramai menggunakan tangan, yang dikenal dengan istilah “di perak.”
Resva, salah satu panitia sekaligus penggagas acara, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal yang sudah turun-temurun dan selalu digelar menjelang bulan suci Ramadan.
“Tradisi Grebeg Sadran Marak Iwak ini akan terus kami laksanakan setiap tahun. Selain sebagai sarana hiburan, kegiatan ini juga menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur menjelang Ramadan,” ujar Resva.
Untuk menambah semarak acara, panitia menyediakan berbagai doorprize, termasuk lima ekor ikan lele yang masing-masing bernilai Rp 200 ribu bagi warga yang berhasil menangkapnya. Selain itu, empat unit sepeda motor juga disediakan sebagai hadiah utama, yang diundi berdasarkan tiket partisipasi warga.
Antusiasme warga begitu tinggi, dengan peserta yang datang tidak hanya dari Desa Sikasur, tetapi juga dari Kecamatan Randudongkal dan Bantarbolang. Salah satu peserta, Sahudi, mengungkapkan kegembiraannya. “Kami sangat menikmati acara ini. Selain bisa mandi dan menangkap ikan bersama, kami juga merasa lebih dekat satu sama lain. Semoga tradisi ini terus lestari,” ujarnya.
Grebeg Sadran Marak Iwak tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan serta menjadi bentuk syukur dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. (tris)