Tanjungpinang – Tokoh masyarakat Tanjungpinang, Surya Bintan mengkritik penyelenggaraan Festival Kopi Merdeka (FKM) 2024, karena menurutnya kegiatan yang menjadi salah satu ajang Promosi Wisata di Kepulauan Riau ini diduga menjadi sarana meraup keuntungan oleh panitia acara kegiatan tersebut.
Kegiatan yang informasinya disponsori dan dibiayai oleh Anggaran Pemerintah baik melalui Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepulauan Riau hingga Kementrian Pariwisata serta Bank Indonesia ini dinilai tidak transparan.
“Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif seharusnya dapat menjadi bagi para pelaku UMKM. Tetapi, pada kenyataannya pedagang dibebankan oleh biaya yang cukup tinggi dalam menyewa stand,” tegas Mantan Ketua Pemuda Pancasila Kota Tanjungpinang ini, Kamis(1/8).
Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan dari tanggal 4 hingga 11 Agustus 2024 mendatangkan ini sudah menjadi agenda tahunan yang memang agarannya sudah terperinci. “Jangan ini dijadikan agenda tahunan untuk mencari keuntungan dengan UMKM, ” sebutnya.
Selain itu juga, pemilik Ruko yang ada di Jalan Merdeka hingga jalan Tengku Umar pasti dirugikan dengan adanya kegiatan ini.
“Bayangankan mereka dipaksa untuk tutup selama penyelenggaraan acara ini,” Bebernya.
Akan tetapi, Surya mendukung jika penyelenggaraan ini transparan dalam keuangan.
“Kita pasti dukung, inikan untuk kemajuan Kota Kita,” tegas Surya.
Sementara itu, salah satu UMKM yang merasa keberatan dengan pungutan dana Rp 630.000 sepanjang kegiatan ini adalah Keken Fabrizio ia meminta pihak panitia untuk transparan.
“Tahun lalu aja kami cuma diminta 60 ribu rupiah 4 hari, sekarang luar biasa, informasi yang saya Terima pemerintah mensubsidikan untuk 50 UMKM gratis, ini saya minta mereka transparan,” Tegasnya.