KUBAR – Staf Khusus (Stafsus) Menteri Kebudayaan Bidang Sejarah dan Perlindungan Warisan Budaya RI, Basuki Teguh Yuwono bersama Bupati Kutai Barat (Kubar), Frederick Edwin tinjau rencana pembangunan Museum Dayak di Area Perkantoran Bupati Kubar, Barong Tongkok, Jumat (4/7/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Syamsul Hadi, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 14 Kaltimtara, Lestari, Ketua Presidium Dewan Adat Kabupaten Kubar, Yurang, Wakil Ketua, Badarudin Mada, Sekretaris, Yu Elfin Bei RY, dan Ketua Paguyuban Aji Tosan Pinang Sendawar dr. Waluyo
Stafsus Menteri Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono kepada wartawan menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubar telah mempersiapkan lokasi pembangunan museum. Program tersebut akan disinergikan dengan gagasan menteri kebudayaan yakni pembangunan Museum Dayak.
“Kabupaten Kubar merancang adanya satu museum. Nah oleh karena itu, coba disinergikan dengan apa yang menjadi gagasan menteri kebudayaan, ya itu Museum Dayak. Tadi bersama pak Bupati Kubar, kami sudah meninjau lokasi rencana pembangunannya,” terangnya.
Basuki menyebutkan, setelah dilakukan pengecekan lokasi, awalnya lahan telah dipersiapkan 1 hektar. Namun pihaknya, mendorong Pemkab Kubar, supaya menambah luasan lahan tersebut.
Karena kata Basuki, Museum Dayak yang akan dibangun ini direncanakan akan lebih luas. Museum ini sendiri akan mencakup semua kebudayaan Dayak yang ada di Indonesia.
“Desain bangunan museum juga sudah disiapkan. Kami mendorong Pemkab Kubar agar luasan tanahnya dapat diperluas. Karena temanya Dayak, maka semua suku Dayak akan terwakili nanti di museum itu,” terangnya.
Terpisah, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kubar, Seki menyampaikan Pemkab Kubar sangat mendukung program atau gagasan Kemenbud RI. Pembangunan Museum Dayak merupakan impian bagi masyarakat dan Pemkab Kubar.
“Setelah kita mendengar penjelasan dari Kemenbud, pembangunan museum untuk seluruh wilayah Kalimantan, tentunya bukan hanya untuk Kaltim, kalau Kemenbud menentukan museum itu di Kubar, kita sangat bersyukur sekali,” ujarnya.
(Ricard)








