Tamiang Layang – Saat awak media Haluan Indonesia melintas di Jalan A. Yani, tepatnya di Ruang Terbuka Hijau (RTH) depan SDN 3 Tamiang Layang, Jumat malam, 25 April 2025, Pukul 21.00 WIB, terlihat sekumpulan anak muda seakan-akan seperti membuat video klip. Setelah didekati ternyata mereka melakukan siaran live tik tok.
Simon Stevins Octavianus yang akrab dipanggil Octa, seniman dan pencipta lagu dan salah satu pendiri grup K10_Project.id ini mengatakan tujuan dibentuknya grup ini adalah wadah bagi anak muda Bartim yang memiliki talenta dibidang seni suara untuk berkreasi sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan lagu-lagu ciptaan musisi Bartim.
Lebih lanjut Octa mengatakan, yang kita kembangkan adalah tik tok live dengan konsep latar adalah taman pinggir jalan.
Menurut Octa, konsep ini adalah hal baru di Tamiang Layang. Dengan konsep ini kita dapat menghibur warga pengunjung taman. Kemudian untuk memberikan ruang kreativitas bagi yang memiliki talenta dan meningkatkan interaksi sosial.
Senada dengan Octa, vokalis yang tampil menghibur malam ini sekaligus pendiri grup, Tulus Victor Yari atau yang akrab dipanggil Atoy mengatakan konsep ini ingin memberikan memberikan ruang bagi penyanyi dan anak muda untuk berkarya dan menampilkan bakat mereka. Saat ditanya awak media apa prestasi yang sudah pernah diraih selama ini?
Atoy menjawab, kami pernah juara pertama Festival Lagu Daerah Isen Mulang di Palangkaraya Tahun 2007, kemudian pernah juga menjadi juara kedua pada Festival Lagu Rock di Muara Teweh Tahun 2025 dan pernah mengikuti Audisi Indonesian Idol di Banjarmasin. Karena persaingan yang ketat, saat melangkah audisi selanjutnya di Surabaya belum bisa lolos.
Baik Octa maupun Atoy memiliki pendapat yang seirama bahwa, untuk menjaring dan menemukan talenta-talenta muda biasanya dilakukan melalui event-event festival atau lomba-lomba, sementara kita ketahui bersama event-event itu jarang sekali ada di Bartim. Harapannya melalui K10_Project.id ini kita dapat menjaring dan menemukan talenta-talenta muda yang selama ini belum memiliki wadah untuk menyalurkan bakat mereka (Yan_di)