Bupati Bartim Teken Komitmen Percepatan Penurunan Stunting Se-Kalteng

Ridho R
banner 120x600

Tamiang Layang – Ibu Hotmaria Manik, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak.dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Barito Timur melalui komunikasi telepon WhatsApp kepada awak media, Senin, 14 April 2025 menjelaskan, Bupati Bartim telah menandatangani Komitmen Bersama Pencegahan dan Penurunan Stunting 2025 disela acara Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting (Rakor PPS) SE – Kalimantan Tengah Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah di Aula BAPPERIDA, Jalan P. Diponegoro, Palangkaraya pada Senin, 14/4/25

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala BAPPERIDA Provinsi Kalteng, Bapak Leonard S Ampung saat pembukaan acara, tujuan Rakor ini adalah untuk memastikan pelaksanaan aksi konvergensi dan pencegahan penurunan stunting (PPPS) dapat dilakukan dengan kolaborasi yang melibatkan seluruh perangkat daerah, sektor swasta dan masyarakat. Selain itu dengan adanya Rakor ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dalam menyelaraskan target-target kinerja dan capaian layanan sehingga semuanya dapat terintegrasi secara sistematis kedalam dokumen perencanaan dan penganggaran seperti RPJMD, RKPD, RENSRRA DAN RENJA Perangkat Daerah serta APBD baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota, kata. Hotmaria.

Menurut Hotmaria, berdasarkan data dari BKKBN, stunting di Bartim sampai Oktober 2024 tercatat 16,05%, sebelumnya Tahun 2023 angka stunting 21,7%. Ini artinya turun sebesar 5,2% . Capaian ini sudah melebihi target yang ingin dicapai sebesar 4%.

Kita berupaya Tahun 2025 ini melebihi capaian penurunan stunting Tahun 2024. Untuk mencapai hal itu tentu pihak kita berupaya fokus pada pencegahan dan percepatan penurunan. Yang penting dalam pencegahan stunting ini adalah 1000 hari pertama kehidupan dimulai dari janin didalam kandungan, melahirkan sampai kepada pertumbuhannya.

Tugas kita tentu melakukan pendampingan meliputi:
Memberikan edukasi gizi kepada calon pengantin dan pasangan usia subur (PUS), menjelaskan perawatan dan penanganan untuk menurunkan risiko stunting, memantau konsumsi suplemen zat besi dan vitamin A, melakukan konseling kepada PUS yang belum layak hamil untuk menunda kehamilan
Melakukan skrining awal kesehatan dan kehamilan pada ibu hamil, memantau perkembangan ibu hamil dan janin, melakukan konseling tentang kehamilan sehat
Memfasilitasi rujukan dan koordinasi dengan tim pelayanan ANC terpadu, tegas Hotmaria.

Selain pendampingan dari DP3AKB, upaya pencegahan stunting juga dapat dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan berupa makanan kaya protein hewani, lemak, dan kalori
Memberikan suplemen vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, dan yodium
Memantau tumbuh kembang anak secara teratur. Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan, memberikan MPASI yang bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan, melakukan stimulasi dini perkembangan anak, memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak, menjaga kebersihan lingkungan, memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, ungkap Hotmaria

Dengan kolaborasi bersama stakeholder terkait lainnya maka daerah kita akan terbebas dari penurunan stunting. Tentu ini sesuai dengan visi misi Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bartim untuk memberantas stunting di Barito Timur, tutupnya (Yan_di).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *