Barsel – Masyarakat di Kabupaten Barito Selatan resah akibat kelangkaan gas LPG 3 kg yang menyebabkan harga melonjak di tingkat pengecer hingga Rp 50.000 per tabung. Beberapa awak media melakukan konfirmasi langsung kepada H. Nasir di pangkalan Gereta Nasir, Jalan Keladan hari Sabtu, 15 Februari 2025 untuk mengetahui penyebab dari kondisi ini. (15/2/2025)
H. Nasir dalam keterangannya menegaskan, bahwa sebenarnya tidak ada kendala dalam distribusi LPG 3 kg, stok barang dinyatakan aman hingga beberapa bulan ke depan, bahkan diperkirakan cukup sampai Lebaran.
“Supply tetap lancar sesuai dengan jadwal, dan kami menyalurkannya ke pangkalan-pangkalan yang sudah terdaftar,” ungkapnya.
Menurut H. Nasir, salah satu faktor yang menyebabkan lonjakan permintaan adalah banyaknya masyarakat yang sebelumnya menggunakan tabung LPG 12 kg dan 5 kg beralih ke tabung 3 kg. Hal ini menyebabkan meningkatnya konsumsi LPG 3 kg secara signifikan, sehingga menimbulkan kesan kelangkaan di tengah masyarakat.
Terkait distribusi, H. Nasir menjelaskan bahwa pasokan LPG 3 kg untuk Barito Selatan ditangani oleh tiga agen, yaitu PT. Borneo Barito Bumi, PT. Artin, dan PT. Berkat Gas Mandiri. Dengan adanya tiga agen ini, menurutnya, penyaluran seharusnya tidak mengalami kendala.
Sementara ditempat terpisah, H. Isran ditemui di Pangkalan PT. Berkat Gas Mandiri jalan Kartini, kelurahan Hilir Sper Kecamatan Dusun Selatan, saat diwawancara awak media, ia juga mengatakan, bahwa distribusi gas LPG 3 kg tetap lancar, seperti sedia kala, tidak ada pengurangan ataupun penambahan, sejak beberapa tahun lalu.
“Dalam setiap tahun populasi rumah tangga baru meningkat, sementara kouta kita tetap tidak ada penambahan, itu salah satu faktor meningkatnya konsumsi LPG 3 kg dikalangan masyarakat”, Ucap H. Isran.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koprasi (Disperindagkop) Kabupaten Barito Selatan, Swita Minarsih, SE, juga memberikan tanggapannya melalui konfirmasi via telepon.
“Sudah dua kali kami turun ke lapangan untuk melakukan sidak, Kami terus mengawasi agar tidak ada penimbunan dan memastikan pasokan tetap tersedia bagi masyarakat yang berhak,” ujar Swita.
Diharapkan dengan pengawasan ketat dari pemerintah daerah serta kesadaran masyarakat untuk menggunakan LPG sesuai peruntukannya, sehingga kelangkaan ini dapat segera teratasi dan harga kembali stabil. (Rizal)