HET Elpiji 3 Kg di Bartim Dinilai Terlalu Tinggi, Legislator Minta Evaluasi Distribusi

Ridho R
banner 120x600

Tamiang Layang – Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg di Kabupaten Barito Timur (Bartim) yang ditetapkan sebesar Rp 25.000 dinilai terlalu tinggi dan perlu dievaluasi. Hal ini disampaikan oleh dua legislator DPRD Bartim, Depe dan Ir. Eskop, yang menyoroti masalah distribusi serta harga jual gas subsidi tersebut di pasaran.

Depe mengungkapkan, jika masyarakat membeli gas elpiji 3 kg dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 40.000, maka itu sudah mendekati harga asli tanpa subsidi, yakni Rp 42.750 per tabung. Padahal, menurutnya, skema harga yang ditetapkan Kementerian ESDM seharusnya jauh lebih rendah.

“Saat ini harga dari Pertamina Rp 12.750, dijual ke pangkalan Rp 15.000, lalu pangkalan menjual ke masyarakat seharga Rp 18.000. HET Rp 25.000 tentu terlalu tinggi dan harus dievaluasi kembali,” ujar Depe, Selasa (18/02/25).

Senada dengan Depe, Wakil Ketua II DPRD Bartim, Ir. Eskop, juga menyoroti dugaan adanya masalah dalam distribusi gas elpiji 3 kg. Ia menilai, jika mekanisme distribusi berjalan sesuai aturan, masyarakat yang telah terdata seharusnya tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan gas subsidi.

“Kami dengar penyaluran gas 3 kg di Tamiang Layang dilakukan dari Tanjung, padahal kita punya stasiun SPBE sendiri di Desa Lenggang Ampah. Ini harus kita cermati lebih dalam agar tidak berdampak pada harga jual di pasaran,” tegas Eskop.

Sebelumnya, Asisten I Setda Bartim, Ari Panan P. Lelu, telah memimpin peninjauan ke lapangan dan menemukan harga jual gas elpiji 3 kg di warung-warung berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000, bahkan ada yang mencapai Rp 40.000. Temuan ini menunjukkan adanya kemungkinan kerja sama antara pangkalan dan pedagang, sehingga gas subsidi lebih banyak beredar di warung dengan harga tinggi.

Pemkab Bartim sendiri telah berupaya menekan harga jual gas subsidi agar kembali ke kisaran Rp 19.500 per tabung. Namun, hingga saat ini harga di pasaran masih belum stabil.

“Kami baru dilantik dan disumpah sebagai anggota DPRD, tentu kami akan bekerja untuk masyarakat agar distribusi dan harga elpiji 3 kg benar-benar sesuai aturan,” tutup Eskop. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *