Kubar, Haluan Indonesia – Paslon Bupati dan Wakil Bupati, nomor urut 1, Frederick Edwin – H. Nanang Adriani (FENA) melaksanakan kampanye tatap muka di Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Rabu (30/10/2024).
Kepada warga, Edwin mengatakan, saat FENA memimpin Kubar, dengan APBD yang cukup besar, ia berjanji akan fokus pada pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan. Peningkatan jalan akan dilakukan dengan menggunakan aspal hotmix.
Kemudian, gedung-gedung pemerintah juga akan dibangun dan direnovasi, sehingga kegiatan masyarakat dapat lebih lancar. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu langkah yang akan dilakukan FENA yaitu, akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk memberdayakan tenaga kerja lokal.
Selanjutnya, Paslon nomor urut 1 ini menyatakan, siap mengentaskan kemiskinan masyarakat Kabupaten Kubar. Dimana angka kemiskinan saat ini mencapai 9,1%, namun pada masa pemerintahan FENA nantinya, akan turun menjadi 5%.
Senada dengan H. Nanang Adriani, dalam rangka mengentaskan kemiskinan, FENA akan mendorong kemajuan pertanian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pola pertanian Kubar akan diubah, serta tidak menggunakan cara-cara yang dulu.
Kata H. Nanang, apabila FENA terpilih menjadi kepala daerah Kubar, pemerintah akan hadir ditengah-tengah para petani. Karena menurutnya, petani sangat lemah, sehingga harus diberikan perhatian yang lebih, dalam meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya.
Dicontohkannya, dalam pengembangan ternak, terdahulu petani harus diberikan pelatihan, mulai cara pemeliharaan dan pengembangbiakan. Dengan pola ini, kata Nanang, peternak akan berhasil, dan tentunya perekonomian masyarakat otomatis mengalami peningkatan.
Kemudian dalam pengembangan tanaman karet dan sawit, sesuai dengan pengalaman H. Nanang, bibit yang diserahkan kepada petani, tidak seluruhnya dapat ditanam. Hal itu dikarenakan, yang menyerahkan bantuan lemah dalam pengelolaan dan pemeliharaannya.
Namun pada pemerintahan FENA, pola-pola itu akan dirubah, petani harus dibantu dalam pemeliharaan bibit pada tahun pertama hingga umur empat tahun. Dengan dilakukannya pendampingan kepada petani, pada tahun kelima, produktivitas sawit akan maksimal serta berhasil.
(Ricard)