Kutai Barat – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Frederick Edwin dan Nanang Adriani (FENA), secara resmi mendaftar ke KPU, Rabu (28/08/2024).
Pendaftaran ini didampingi sekitar 20.000 simpatisan dan pendukung yang turut mengiringi perjalanan menuju Kantor KPU Kubar.
Proses pendaftaran ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WITA, dan pasangan FENA beserta pimpinan partai politik serta tokoh masyarakat disambut langsung oleh Ketua KPU Kubar, Rintar Pasribu.
Dalam sambutannya, Frederick Edwin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada koalisi partai politik, tim pemenangan, dan seluruh masyarakat Kubar yang telah memberikan dukungan penuh kepada FENA dalam pencalonan ini.
“Tanpa dukungan koalisi partai politik, tim pemenangan dan dukungan seluruh masyarakat, FENA tidak akan dapat mendaftar ke KPU pada hari ini,” ucapnya.
Frederick juga menyampaikan visi dan misi FENA untuk Kutai Barat yang lebih sejahtera, aman, adil, merata, dan beradat. Beberapa prioritas misi mereka termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pengurangan angka kemiskinan hingga 5 persen, serta pemerintahan yang efisien dan bertanggung jawab.
Ia juga berkomitmen untuk menjaga hubungan harmonis antara masyarakat dan berbagai elemen pemerintahan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.
Beberapa program unggulan yang disebutkan Frederick antara lain melanjutkan pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ), Jalan Bung Karno, dan Pelabuhan Royoq.
Sementera itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kubar, Ipin, turut mengajak seluruh elemen koalisi dan masyarakat untuk bersatu padu memenangkan pasangan FENA.
Menurutnya, perjuangan ini masih panjang, namun ia yakin gotong royong akan menjadi kunci kesuksesan menuju kursi Kepala Daerah Kubar.
Diketahui pasangan Frederick Edwin dan Nanang Adriani didukung oleh 7 partai politik yakni PDI Perjuangan, Nasdem, PAN, PKB, Gerindra, PKS dan Demokrat yang memiliki 17 kursi di DPRD.
Mereka juga mendapatkan dukungan dari partai non-parlemen seperti partai Gelora, PBB, PPP, dan PSI. (Ricard).