Mbah Tardi Tukang Becak dari Pemalang Berjuang untuk Menunaikan Ibadah Haji

Ridho R
banner 120x600

Pemalang- Mbah Tardi, seorang tukang becak berusia 80 tahun dari Desa Wanarejan utara, Taman Pemalang, telah menorehkan kisah inspiratif dalam perjalanan hidupnya. Di balik garis-garis keriput yang menghiasi wajahnya, tersimpan tekad baja untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Mekkah.

Mbah Tardi bukanlah tukang becak biasa. Meskipun kesibukannya mengayuh becak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia memiliki mimpi besar yang tidak pernah padam: mengunjungi Baitullah, Ka’bah, dan merasakan tanah suci yang selama ini hanya ia kenal dari cerita dan doa.

Namun, perjalanan menuju impian tersebut tidaklah mudah baginya. Penghasilannya sebagai tukang becak hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, dengan tekad bulat dan dukungan istri tercinta, mbah Tardi mulai menabung sedikit demi sedikit untuk biaya haji.
Kami pun Coba konfirmasi hal itu kepada teman satu kloter dari Pemalang Kustianto pada Kamis malam(27-06-2024) ,”dalam menjalankan ibadah haji beliau sangat luar biasa tenaganya juga tidak kalah dengan yang muda meski usianya sudah senja ungkapnya.

Mbah Tardi pun bercerita “Ketika beliau memiliki dua anak dulu, beliau bercerita kepada istri bahwa Mbah Tardi memiliki cita-cita naik haji,” ujar Kustianto
Dengan tetesan air mata menggantung di matanya. Restu dan doa dari istri tercintanya menjadi pendorong utama dalam perjuangannya ke tanah suci,ungkapnya.

Setelah bertahun-tahun menabung dan berjuang tanpa kenal lelah, akhirnya mbah Tardi memperoleh kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Bergabung dalam kloter ke-31 dari Kabupaten Pemalang, mba Tardi melangkah dengan penuh haru dan rasa syukur.

Kisah perjalanan hidup mbah Tardi menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras, impian yang besar dapat diwujudkan. Kisahnya mengajarkan kepada kita semua untuk tidak pernah menyerah dalam meraih apa yang kita impikan, seberat apapun rintangannya.

Pada tanggal 1 Juli 2024 nanti , mbah Tardi akan kembali ke tanah air. Ia berharap dapat disambut dengan hangat oleh istri dan kedua anaknya di Pendopo Kabupaten Pemalang, dan di jemput menggunakan becak sesuai Nazarnya. Kisah perjalanan hidupnya memberi kita pelajaran berharga tentang keikhlasan, kesabaran, dan keyakinan pada kehendak Allah SWT.tris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *