Program Optimalisasi 1500 Ha Lahan Sawah Di Bartim Selesai 100%, Lanjut 1000 Ha Lagi

Ridho R
banner 120x600

Tamiang Layang – Optimalisasi lahan pertanian adalah upaya untuk meningkatkan pemanfaatan lahan pertanian agar menjadi lebih produktif, baik melalui perbaikan kualitas lahan, peningkatan indeks pertanaman, atau penggunaan teknologi pertanian modern. Tujuan utama optimalisasi lahan adalah untuk meningkatkan hasil panen, mendukung ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Inapriani, S.Pi, MM, Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur, diruang kantornya kepada awak media, Senin, 28 April 2025 mengatakan, lahan yang di optimalisasi adalah lahan yang belum dicapai oleh irigasi teknis atau dilahan tadah hujan. Jadi kalau wilayahnya sudah ada irigasi teknis seperti Wilayah Tampa atau wilayah Dusun Tengah dan Pematang Karau yang aliran irigasi teknisnya lancar tidak masuk dalam program optimalisasi.

Lebih lanjut Inapriani mengatakan, item-item yang dilakukan dalam optimalisasi antara lain pembuatan saluran pembuang khusus untuk mengantisipasi banjir jika diwilayah rawan banjir dan untuk diwilayah kering dibuat pematang atau pembuatan irigasi air tanah dikombinasikan dengan perpipaan, pembuatan pintu air. Jadi kebutuhan optimalisasi ini disesuaikan dengan kondisi alamnya.

dalam 2 Tahun ini Kabupaten Barito Timur mendapatkan Program Optimalisasi Lahan dari Kementrian Pertanian sebanyak 2500 Ha, dengan rincian 1500 Ha telah dilaksanakan di Tahun Anggaran 2024 dan 1000 Ha untuk Tahun 2025, yang anggarannya bersumber dari Dana APBN, ungkap Inapriani

Inapriani juga menambahkan, Program Optimalisasi Lahan Tahun 2024 pelaksanaannya tersebar di 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Dusun Timur, Kecamatan Pematang Karau dan Kecamatan Raren Batuah.

pekerjaan Optimalisasi Lahan ini dilaksanakan dengan sistem Swakelola Tipe 2 dari TNI, dalam hal ini peng erjaannya dilakukan oleh Kodim 1012/Buntok dan sudah selesai 100% untuk 1500 Ha. Tahun Anggaran 2024, ucap Ina Priani

Untuk Tahun 2025 ini ada Program Optimalisasi Lahan Rawa 1000 Ha yang lokasinya sudah kita usulkan. namun saat ini masih penyusunan SID (Survei, Investigasi dan Desain) oleh pihak akademisi, dalam hal ini Universitas Palangkaraya, jadi kita masih menunggu kapan mereka turun kelapangan, kita siap mendampingi, tegas Inapriani

Dengan Program Optimalisasi Lahan ini outcome yang ingin kita lihat nanti adalah Indeks Pertanaman (IP). Jika sebelumnya lahan itu IPnya 0 (tidak menghasilkan apa- apa dalam 1 tahun tanam) maka kita tingkatkan IPnya menjadi 1 dan yang dalam 1 tahun IPnya cuma 1 (satu kali tanam), maka kita tingkatkan IP menjadi 2 (dua kali tanam). Dengan meningkatnya IP ini diharapkan nanti dapat meningkatkan hasil panen perhektar, sehingga meningkat pula kesejahteraan para petani, Tutup Inapriani (Yan_di).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *