Alhadi: NU Menghargai Perbedaan Agama, Tradisi, dan Kepercayaan sebagai Warisan Budaya Nusantara

Ridho R
banner 120x600

MUARA TEWEH – Anggota DPRD Barito Utara dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Alhadi, memberikan apresiasi atas terselenggaranya Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) ke-IX Kabupaten Barito Utara. Acara tersebut berlangsung di Aula Bappeda Litbang Muara Teweh pada Minggu (08/02/25).

Alhadi, yang juga menjabat sebagai Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Barito Utara, menegaskan bahwa NU memiliki peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

“NU lahir dan berkembang dengan corak dan kulturnya sendiri. Sebagai organisasi berwatak keagamaan Ahlussunnah Wal Jama’ah, NU menampilkan sikap akomodatif terhadap berbagai mazhab keagamaan yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Menurutnya, NU tidak pernah berupaya untuk menyatukan atau menghilangkan mazhab-mazhab yang ada, melainkan bersikap toleran terhadap nilai-nilai lokal dan berinteraksi positif dengan budaya masyarakat setempat.

“NU memiliki wawasan multikultural. Artinya, NU tidak hanya melindungi tradisi atau budaya setempat, tetapi juga mengakui hak hidup berbagai tradisi dan budaya yang ada di Republik ini,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa proses akulturasi yang dilakukan NU telah menampilkan wajah Islam yang berkeindonesiaan, ramah terhadap budaya lokal, dan terbuka terhadap nilai-nilai universal yang positif.

“NU menghargai perbedaan agama, tradisi, dan kepercayaan sebagai warisan budaya Nusantara. Sikap inilah yang membuat NU diterima di berbagai lapisan masyarakat di seluruh kepulauan Nusantara,” lanjutnya.

Terkait dengan politik, Alhadi menegaskan bahwa NU tetap berpegang pada prinsip Khittah 1926 dengan menjaga jarak netral dari kekuatan politik dan pemerintahan.

“NU memiliki sikap politik yang berada di mana-mana tetapi tidak ke mana-mana. Artinya, NU membebaskan warganya untuk menyalurkan aspirasi politik kepada partai mana pun atau memilih jalur profesi apa pun, dengan tetap menyadari identitasnya sebagai warga Nahdliyin,” pungkasnya. (Dd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *