Penengahan – Debat publik kedua calon bupati dan wakil bupati Lampung Selatan digelar dengan tema pelayanan masyarakat dan isu permasalahan daerah, Minggu malam (27/10/2024). Diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung Selatan, acara ini menjadi sorotan masyarakat, khususnya para pemuda yang ingin melihat kualitas calon pemimpinnya.
Doni Afandi, S.E., seorang tokoh muda di Lampung Selatan, yang mengamati rangkaian Pilkada 2024 menyebut debat kali ini menggunakan format baru. “Debat ini memberikan ruang khusus bagi calon wakil bupati untuk memaparkan visi, misi, serta menjawab pertanyaan panelis. Masyarakat mendapatkan kesempatan untuk menilai kualitas dan kemampuan komunikasi para calon,” ujarnya.
Namun, Doni mencatat ada beberapa isu krusial yang kurang mendapat jawaban konkret. “Terkait pengembangan SDM dan adaptasi teknologi, termasuk AI (Artificial Intelligence), dunia sedang bergerak cepat menuju digitalisasi. Tantangan ke depan adalah memastikan SDM Lampung Selatan, baik masyarakat umum maupun aparatur pemerintahan, mampu mengikuti perkembangan ini,” katanya. Menurutnya, peningkatan keterampilan digital menjadi kunci, tetapi pembahasan dari kedua paslon masih kurang substantif.
Isu lain yang turut dibahas adalah langkah pemberantasan narkoba. “Sayangnya, kedua paslon hanya menekankan sinergi antar lembaga dan penambahan anggaran tanpa paparan strategi konkret terkait pencegahan. Strategi pencegahan itu penting agar masalah narkoba tidak sekadar direspon secara reaktif,” tegas Doni.
Pada topik penanganan bencana alam, Doni menilai jawaban para paslon belum rinci. Mereka lebih banyak mengulang pentingnya sinergi antar lembaga dan peningkatan anggaran tanpa menjelaskan bentuk nyata sinergi tersebut. “Idealnya, pemerintah juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” tambahnya.
Doni mengungkapkan penurunan kualitas penyampaian gagasan dibandingkan debat pertama. “Banyak waktu terbuang tanpa membahas rencana spesifik yang relevan bagi masyarakat. Ini menimbulkan keraguan apakah program yang ditawarkan benar-benar konkret, realistis, dan dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Sebagai penutup, Doni berharap para calon bisa menyampaikan solusi inovatif dan implementatif terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat Lampung Selatan. “Semoga ke depan, setiap kesempatan dapat dimanfaatkan lebih baik untuk membahas isu penting yang berdampak luas bagi masyarakat,” tutupnya.