banner 728x250

Seni Baru Kuno Instalasi ECO GREEN Heritage, Festival Candi Kembar Lapisan

Ridho R
banner 120x600

Prambanan, Jawa Tengah
September 8, 2024

Suasana etnik kultural kuno sekitar komplek Candi Plaosan, Prambanan, berkolaborasi etnik kultural modern, yang dipenuhi hiasan Wayang Milehnium Wae dan sekelompok anak-anak yang berlatih menari untuk giat budaya FCK#5. (Foto: Kiriman Ki Mujar Sangkerta)
Haluan Indonesia — Festival Candi Kembar (FCK#5) Plaosan kembali digelar, dengan tema ‘Ngrawat Budaya, Nyengkuyung Alam, Nggayuh Lestarining Desa Wisata’, bertempat di Desa Wisata Purwodadi, Bugisan, Prambanan, Kabupaten Klaten, tanggal 6-8 September 2024.

Penampakan Fesival Perpaduan Baru Kuno Klasik

“Penyelenggaraan FCK#5 ini untuk material pernak pernik hiasan bernuansa sinergitas natural alami dan etnik kultural, seperti dari bambu-bambu, blarak atau bleketepe (daun kelapa), tambir, kukusan, kipas, kronjong, tali ijuk, penjor janur kuning, rangkaian bunga segar, dan sebagainya,” terang Ki Mujar Sangkerta, kepada Haluan Indonesia, Jumat (7/9/2024).

Delegasi penyadaran dan pencerahan kesadaran kedirian dalam proses memaknai wujud simbol baru kuno modern klasik

Kata Ki Mujar, beberapa ragam setting (dekorasi) digarap sejak tanggal 25 Agustus 2024, merupakan situasi proses mengalami bersama dimulai dari awal hingga dalam garapan partisipasi warga penduduk setempat. Diantaranya adalah gapura pintu gerbang masuk area FCK#5. Juga pagar bambu dan bleketepe di sisi timur dan utara jurang Candi Plaosan, merupakan proses penyadaran kedirian bersama sama atas semua simbol bermakna dalam maha karya baru kuno modern klasik di festival ini.

Latar belakang Tanduran serta kayoman hijau dedaunan menggenapi proses memaknai maha karya baru kuno modern klasik di sana.

“Untuk area UMKM dekorasi dengan merespon kehadiran pepohonan yang ada dengan kain panjang. Kemudian dua tower informasi mengisi kekosongan area tengah dan samping. Dekorasi panggung utama minimalis dengan tenda kursi undangan VIP,” terang dalang dan budayawan alumus ISI Jogja.

“Kami juga memamerkan seni etnik kultural instalasi setting artistik Wayang Milehnium Wae dan Wayang Milehnium Junior karya adik-adik desabilitas. Juga karya anak-anak kampung usia 5-15 tahun, remaja serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi,” imbuh Ki Mujar, Sangkerta., sebagai penggenapan media sarana memaknai kebenaran.simbol baru kuno modern klasik.

Terobosan Sinergitas Baru Kuno Klasik

Desain Artistik Karya & pelaksana: KI MUJAR SANGKERTA dkk

Hari Pertama (tgl. 6 September 2024, Mulai Jam: 15.20-22.00 wib):
1. Lomba Mewarnai
2. Tari Konyol Ayu
3. Gejog Lesung Setyo Puspita Laras
4. Tari Mbukak Ombo
5. Tari Sorak Gumyak
6. Jathilan Dulang Cempaka

Hari Kedua (tgl. 7 September 2024, Mulai Jam: 11.00-23.20 wib):
1. Kirab Gunungan Merti Desa
2. Kerawitan Cokro Anom Nuswantara
3. Penanaman bibit pohon Deluwang
4. Tari Bali Solah Gatra Kartasura
5. Sendratari Maharatu Pramodawarddhani
6. Fashion Show Batik Ecoprint
7. Kerawitan Sekartanjung
8. Wayang Kulit Dhalang Cilik
9. Srandul Eko Budaya
10. Tari Kolosal Ramayana Solah Gatra SMKI & ISI Solo.

Hari ketiga (tgl. 8 September 2024, mulai Jam: 15.00-23.30 wib):
1. Jathilan Kuda Santosa
2. Musik Etnik Pring Sedapur
3. Musik Etnik Patrol Jember Ikpmj Jember
4. Best Kustik
5. GS. Utama ‘Remember Entertaiment’
6. Discovery of Shally
7. Pesta Kembang Api & Api Unggun.

Juga dimeriahkan oleh STAN UMKM yang memamerkan & menjual Produk-produk unggulan Kuliner dari Warga Bugisan & sekitarnya.

Penulis : Guntur Bisowarno (Ketua Bamboo Spiritual)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *