Surabaya. Haluan indonesia – Fakultas Hukum ( FH) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya usai menggelar penyuluhan hukum sebagai bentuk komitmen terhadap hak hak Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI), di Sanggar Bimbingan Sentul Madrasatul Mahmudiah Kg Chubadak Hilir, Kuala Lumpur Malaysia,
Tim Penyuluh pada 14-Juni-2023 kala itu adalah Masitha Tismananda K, S.H, M.H, Dr. Ria Tri Vinata, S.H, M.H, LLM dan Dr. Peni Jati S, S.H, M.H.
Masitha Tismananda K, S.H, M.H , salah satu Nara sumber , saat di temui .kampus FH Universitas Jl. Dukuh Kupang XXV No.54 Surabaya , Senin (25/12/2023).Tujuan kegiatan tersebut, diadakan dalam rangka membantu apa bila ada permasalahan hukum yang di alami para PMI Beserta keluarganya seperti kekerasan, perbudakan, human trafficking, pelecehan sexual dan lain-lain. Peserta yang hadir kala itu sekitar 35 orang PMI/TKI dan Relawan Sanggar.
Sebagian penyebab mengapa migran Indonesia mengalami permasalahan hukum yakni karena Malaysia masih menggunakan System Maid Online (SMO). bahwa permasalahan yang dihadapi oleh mitra pengabdian kepada masyarakat dapat di golongkan menjadi dua, yaitu minimnya kesadaran hukum atau awareness & minimnya pengetahuan hukum. Ungkab Masitha
“Penyuluhan hukum ini berkaitan dengan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia beserta anak anak yang berstatus stateless. Selain itu kami fasilitasi untuk konsultasi hukum terkait persoalan hukum yang sedang dihadapi mitra”, lanjut Masitha
Menurutnya, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), PMI saat ini sebanyak 15.641 pekerja migran. Sampai bulan Juni 2022 Malaysia menduduki tingkat tertinggi dengan 293 pengaduan. Persatuan Pekerja Rumah Tangga Indonesia Migran (PERTIMIG) mencatat bahwa permasalahan hukum paling banyak adalah gaji yang tidak dibayar.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat semacam ini , kami berharap para pekerja migran memperoleh pengetahuan terkait penyelesaian permasalahan hukum yang sedang dihadapi oleh PMI mau pun anaknya.
“Kami tim pengabdi pada masyarakat mencoba menumbuhkan rasa jiwa Nasionalisme pada pekerja migran Indonesia di Malaysia dengan cara memberikan materi dan berdiskusi mengenai Indonesia sebagai Negara Kepulauan”,tutupnya . (Kaperwil jatim)