banner 728x250
Tak Berkategori  

Tak Perhatikan Dampak Lingkungan, Warga Ngondel Wetan Saptosari Tolak Perpanjangan Kontrak Tower Seluler

Avatar
banner 120x600

Gunungkidul – Warga Padukuhan Ngondel Wetan, Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari Kabupaten Gunungkidul tepatnya warga RT 02 dan RT 03 RW 06 melakukan aksi pasang spanduk penolakan perpanjangan kontrak terhadap perusahaan tower seluler yang disinyalir tower bersama yang berdiri kurang lebih sepuluh yang lalu Jumat (20/10/2023).

Dalam aksi tersebut warga menuntut agar tower dipembongkaran dengan alasan tidak memperhatikan dampak terhadap lingkungan, keluhan-keluhan warga tidak pernah di respon oleh pihak tower diantaranya, kebocoran granding, banyak karat yang berjatuhan, ketika petir banyak alat elektronik yang mati seperti TV, AC, Kulkas, Lampu.

Protes warga terkait tower seluler adalah respons masyarakat terhadap instalasi tower seluler di area tersebut. Beberapa alasan yang mungkin menyebabkan protes warga terkait tower seluler adalah dampak lingkungan semenjak tower seluler berdiri yang menjadikan warga khawatir tentang dampak lingkungan kebisingan suara petir, barang elektronik rusak , instalasi listrik rusak, dan kekhawatiran kejatuhan instalasi material tower menjadikan warga mungkin merasa cemas akan risiko ini.

Aksi tersebut merupakan puncak kekesalan warga selama 10 tahun merasakan keluhan-keluhan yang diakibatkan oleh berdirinya tower seluler. Keluhan-keluhan warga tersebut sudah sering kali disampaikan ke pihak perusahaan tower, namun demikian perusahaan pemilik dan pemakaian tower tersebut tidak menggubris keluhan yang disampaikan warga sekitar.

Pemasang spanduk di dekat area tower disaksikan oleh pihak pemerintah Kapanewon Saptosari beserta Forkopimka serta berdialog di balai Padukuhan Ngondel Wetan antara Panewu Saptosari dengan warga.Dihadapan Forkompimka dan jajarannya, Dukuh Padukuhan Ngondel Wetan Endi Gumanto membacakan tuntutan warga. Eko Prayitno, S.Sos, MM selaku panewu Saptosari menyampaikan akan segera menemui pihak-pihak terkait agar segera menyelesaikan permasalahan ini.

Menurut Samto salah seorang warga Ketika angin dan petir warga menjadi takut, sehingga ketika angin dan petir warga selalu mengungsi. Perpanjangan kontrak tower tidak melibatkan warga walaupun secara Undang-Undang tidak harus melibatkan warga, akan tetapi kenyataannya resiko-resiko warga yang merasakan, kerugian warga selama 10 tahun tidak pernah di tanggapi oleh pihak tower.

Dengan kejadian-kejadian dampak dari tower tersebut siapa yang harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan secara materiel dan in materiel terutama dampak traumatik dari rasa was-was dan ketakutan.

Kesimpulan mohon aparat Pemerintah dan Kepolisian untuk sementara ini memberhentikan operasional tower sebelum ada mediasi antara warga dan pihak tower bertemu warga.

Endi Gumanto Dukuh Padukuhan Ngondel Wetan menambahkan, bahwa dirinya selaku Dukuh tidak pernah tahu tentang perpanjangan kontrak tower ini, ditanya awak media apakah tidak pernah ada komunikasi dengan pihak tower terkait permasalahan ini.

“Pernah dari pihak perwakilan tower katanya, namanya Agus, ketika itu permasalahan ini sudah disampaikan, tetapi jawabnya hanya besok-besok, tidak hanya itu, setiap laporan APBDES muncul kontrak tower-kontrak tower, tetapi kompensasinya tidak ada,” jelas Dukuh Ngondel Wetan.

Sebelumnya awak media ditunjukan oleh warga potongan besi bagian dari tower yang jatuh menimpa rumah warga menembus genteng jatuh di samping orang yang sedang tidur dikamar dengan is berkata,
“Iki lho pak wesine tibo ning nggon peturon nek keno wong sing turu rak yo mati (ini lho pak besinya jatuh di tempat tidur kalau kena orang yang sedang tidur bisa meninggal” ucap warga yang menunjukkan besi tersebut. (Mungkas M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *