Tak Berkategori  

Bubukan Kinerja Bisnis yang Bagus Semester Pertama, MBTO Optimis Prospek Kinerja Membaik di 2023

Avatar
banner 120x600

Jakarta – Melihat hasil semester I yang cukup menggembirakan, PT Martina Berto Tbk (MBTO) optimis bisa meraih hasil yang lebih baik di semester II. Hal tersebut bukan tanpa alasan, di semester I ini Perseroan dapat bertumbuh 37,26% (net sales year to date Juni 2023 senilai Rp 212 miliar dibanding year to date Juni 2022 yang mencatat angka Rp 133 miliar). Angka ini dapat dicapai dengan menurunkan diskon dari 17,48% ke 14,38%, aktivitas marketing dan sales expenses dari 28,88% ke 18,97% dan efisiensi biaya umum dari 26,91% ke 19,43% sehingga menghasilkan operating profit/laba usaha bersih dari minus Rp 15 miliar ke Rp 3,2 miliar dan EBITDA yang cukup, baik dari minus Rp 5 miliar ke Rp 11,8 miliar, serta laba sesudah pajak/profit after tax dari minus Rp 18 miliar ke minus Rp 3 miliar, Senin (31/07/2023).

Melihat kinerja bisnis di semester I yang sangat menjanjikan, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, Bryan David Emil optimis prospek kinerja Perseroan di tahun ini akan membaik. Dan bisa mencapai semua target. Di tahun 2023 ini, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 39% dengan nilai kurang lebih Rp 500 miliar. Perseroan optimis bisa mencapai target tersebut dengan menurunkan COGS dari 63,04% menjadi 61,17%, meningkatkan efektvitas biaya pemasaran dari 23,85% menjadi 19,17% dan biaya umum dari 21,15% menjadi 14,89% sehingga diharapkan bisa mendapatkan laba bersih usaha Rp 23 miliar dari kerugian Rp 26 miliar di tahun 2022 untuk bisa meraih EBITDA dari minus Rp 8 miliar menjadi positif Rp 37 miliar.

Bryan juga menambahkan bahwa untuk memperbaiki kinerja di tahun 2023 ini, Perseroan akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan image brand antara lain Sariayu Martha Tilaar, Biokos, dan Rudy Hadisuwarno Cosmetics, rejuvinasi pada desain kemasan, inovasi, dan reformulasi produk yang tetap mengusung konsep Clean Beauty, investasi pada media digital dan meningkatkan penjualan online, perbaikan di bagian manufaktur, rantai pasok, purchasing, hingga konsolidasi akuntansi keuangan. Selain itu, Perseroan juga mempertajam strategi untuk pemasaran dan multi-distributor yakni dengan Tiga Raksa dan Penta Valent, serta yang terbaru dengan PT Parit Padang Global. MBTO juga berusaha mempertahankan dan memperkuat penjualan melalui PT Tara Parama Semesta (TPS) yang mengelola gerai Martha Tilaar Shop (MTS) dan penjualan online, serta unit usaha PT Cedefindo (anak perusahaan MBTO) yang bergerak di bidang contract manufacturing.

MTS melalui mekanisme omnichannel berfungsi sebagai customer experience centre bagi para konsumen dan menargetkan pasar kelas menengah atas dengan varian produk premium yang lebih banyak dibanding gerai-gerai independen. Hingga saat ini Perseroan memiliki 9 gerai MTS dan 4 shop in shop yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Sementara PT Cedefindo fokus pada toll manufacturing dengan mekanisme resource sharing. Berpengalaman sejak tahun 1981, PT Cedefindo telah memproduksi kurang lebih 80% peredaran indie brand di market Indonesia dengan bekerja sama dengan para influencer, artis, public figure, mahasiswa, ataupun entrepreneur muda. Tak hanya indie brand, beberapa perusahaan nasional dan multinasional juga mempercayakan produksi produk-produk mereka kepada PT Cedefindo. Kinerja yang membaik dari PT Cedefindo dan PT Tara Parama Semesta tentunya diharapkan bisa membantu total konsolidasi induk usahanya, PT Martina Berto Tbk. (Irwan Mansyur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *