KEPRI – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2023 di Arena Jakarta International Expo Kemayoran Hall B1 dan B2, Kamis, (02/03).
Rakornas tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI ini mengambil tema “Penguatan Resiliensi Berkelanjutan dalam Menghadapi Bencana”. Rakor tahun ini diikuti sekitar 5000 peserta yang terdiri atas BNPB, Kepala Daerah (Gubernur dan Bupati/Walikota), TNI (Pangdam dan Danrem), Polri (Kapolda dan Kapolres), BPBD Provinsi, BPBD Kab/Kota, Perwakilan K/L, NGO, INGO, Perguruan Tinggi, Relawan, dan Media.
Rakor dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo yang hadir menggunakan pakaian batik. Turut hadir pula Menko Polhukam Mahfud Md, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendagri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan Pemda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar mempersiapkan tahapan prabencana. Hal itu sehubungan dengan naiknya kasus bencana alam yang drastis dalam setahun terakhir, yang mencapai 3.000 kasus lebih.
“Sekali lagi saya minta kepada BPBD pemda agar mengidentifikasi potensi bencana di daerah masing masing bisa tanah longsor bisa banjir bisa gempa bumi, erupsi gunung berapi, dan yang paling penting lagi siapkan anggarannya. Jangan sampai BPBD berteriak pak tidak ada anggarannya,” kata Presiden Jokowi
Untuk itu Presiden Jokowi meminta agar kepala daerah memasukan risiko bencana dalam rencana pembangunannya. Sehingga juga menjadi jelas bagi para investor kawasan dan lokasi yang layak bangun.
Presiden juga menekankan apa yang menjadi ketakutan negara-negara di dunia yang kini bukan lagi pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim.
“Apa yang ditakuti dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang. Tetapi, yang lebih mengerikan yang ditakuti semua negara adalah perubahan iklim,” ucapnya.
Menurut Presiden Jokowi, Perubahan iklim membuat bencana alam meningkat drastis, dan Indonesia menduduki posisi ketiga teratas negara rawan bencana dengan kenaikan mencapai 81 persen.
“Perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati tiga teratas paling rawan bencana. Negara kita ini naik 81 persen frekuensi bencana alamnya,” ungkap Presiden.
Di Kepri sendiri, bencana besar yang terjadi di tahun 2022 lalu diantaranya banjir rob yang menerjang Kabupaten Natuna dan Bintan. Bencana tersebut menyebabkan beberapa ruas jalan dan jembatan yang vital rusak berat.
Maka, sehari sebelum rakor ini, Rabu (01/03), Gubernur Ansar menyempatkan menemui langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto membawa usulan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan jembatan tersebut. (ron/yed)