banner 728x250

Dugaan Manipulasi Data, Kaum Muda Nadhliyin dan Element Siap Laporkan Prof Suharso ke KPK

Avatar
banner 120x600

Bandarlampung – Dugaan pemalsuan data pengalaman irganisasi yang dilakukan oleh salah Satu Calon Rektor Universitas Lampung Prof. Suharso. P.hd dengan Kaum Muda Nadhliyin Lampung yang hingga saat ini mendapat dukungan dari beberapa Element ternyata tidak main main.

Pada Hari Sabtu 24 Desember 2022, Yuridis Mahendra alias Idris Abung memberikan beberapa keterangan menarik seputar perkembangan pengumpulan alat bukti keterangan yang telah di lakukan oleh Salah satu Calon Rektor Universitas Lampung. “Nanti saya dan rekan akan segera melakukan Konferensi pers ya sepulang kita dari Mengirimkan Surat Laporan Ke KPK, Kemenristekdikri dan Presiden RI,”

“Apa yang telah kami katakan telah kami lakukan, somasi jalanan serta somasi nelalui pernyataan media, telah kami lakukan beberapa ninggu ini, hingga Saat Ini kami telah mengumpulkan bukti bukti dan terus mengumpulkan semua dugaan kebohongan dan keterlibatan beberapa pihak yang juga turut serta dalam kebohongan tersebut,” ungkap Idris Abung kepada media melalui Via Telphone

Idris Abung Memaparkan, ada Beberapa hal menarik dalam hal ini, bukan hanya dugaan pemalsuan data dan kebohongan publik saja, tapi juga ada dugaan unsur suap yang dilakukan salah satu calon rektor yang diduga kuat ada cukong dibelakangnya yang berlatar belakang pengusaha.

Menurutnya, Hal pertama yang perlu diketahui adalah “Suharso” telah mencatut nama jabatan penting dalam struktur pengurus PWNU Lampung, yang alih alih hal ini malah di anggap hal sepele, mulai dari Suharso selaku terduga pemalsu hingga Panitia Pemilihan bahkan PJ Rektor Unila Saat ini yang Tertulis di beberapa media

“Keterangan Suharso awalnya menuliskan dirinya adalah Pengurus PWNU Lampung tahun 1992-1997 Sebagai Wakil Sekertaris PWNU Lampung, sehingga kami menuntut dirinya untuk menunjukkan bukti dalam bentuk SK, mulai dari tantangan diMedia hingga Melakukan Aksi Damai Pada Kamis 22 Desember 2022 di Tugu Adipura Kota Bandar Lampung,”

“Berdasarkan alat bukti dan keterangan yang telah kami dapatkan, dia mengatakan di salah satu media, dirinya tidak pernah menuliskan dirinya tidak pernah menuliskan dirinya adalah Wakil Sekertaris PWNU Lampung dalam CV nya yang gi gunakan untuk pencalonan dirinya menuju Rektor Lampung.

“Kemudian, alih alih sebelum Kami melakukan Aksi Damai, Suharso kembali mengaku di salah satu mediaz dirinya pernah jadi Pengurus Nadhlatul Ulama Lampung tapi bukan pengurus Wilayah dirinya PCNU Kota Bandar Lampung, di Wilayah Ranting Tanjung Karang Pusat tapi saat itu tidak Ter SK kan, bahkan dirinya pun mengakui tidak pernah mengikuti PDPKPNU,”

“Lebih menariknya keterangan terbaru Beliau dalam salah satu media, dirinya tidak pernah menuliskan Curiculum Vitae nya kurang teliti dengan menuliskan dirinya sebagai Wakil Sekertaris PWNU Lampung di tahun 2015-2020 bukan untuk kepentingan Pemilihan Rektor hanya untuk kepentingan pribadi,”

“Tapi Ternyata kami menemukan dalam rekam jejak digital halaman Website resmi https://www.unila.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/CV-SUHARSO-PER-FEB-2020.pdf saat Itu dirinya menjadi Wakil Rektor jelas dirinya telah menuliskan dirinya adalah Wakil Sekertaris PWNU Lampung dalam pengalaman Organisasinya,”

“Kemudian, jepada pihak panitia Penyelenggara calon Rektor Unila,  kami sangat terkejut terkait penerapan sistem pengawasan dan administrasi berdasarkan informasi baik dari berbagai sumber media cetak, online dan elektronik yang mengatakan bahwa pihak panitia hanya menerima berkas yang di dalam berkas hanya bentuk eincian penulisan pengalaman calon rektor tapi tidak di barengi dengan pembuktian secara faktual, otentik, benarkah demikian?

“Sebab sampai saat ini tidak ada yang mampu menunjukkan kebenaran Suharso pernah menjadi Pengurus Nadhlatul Ulama Lampung Dalam bentuk SK Kepengurusan PWNU Lampung baik Panitia Dan Suharso sendiri,” ujarnya.

“Lalu kami juga sangat menyayangkan dengan berkembangnya di tengah masyarakat saat ini terkait ucapan PJ Rektor Unila yang mengatakan, pihak nya tidak mau turut campur terkait Dugaan Pemalsuan Data Pengalaman Organisasi yang dilakukan Suharso karna dirinya menganggap urusan ini sudah di politisir pertanyaan kami apakah beliau tahu dengan adanya dugaan pemalsuan itu telah menciderai perasaan kami Pihak Nadhliyin.,”

“Kami sedang mencari bukti terkait hal apa dikatakan Pj Rektor Unila ini jika benar apa yang di katakan demikian, maka kami akan menuntut secara tegas dan meminta dirinya mengklarifikasi dan meminta maaf kepada warga Nadhliyin lampung,” tutup Idris Abung. (*)

Example 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *