Lampung Timur – Pekerjaan proyek pengaspalan (latastone) jalan poros kecamatan, tepat di desa Sumberejo, kecamatan wawaykarya, kabupaten Lampung timur terindikasi bermasalah. Pasalnya diduga ketebalan hotmix yang digelar setelah di walles tidak sesuai dengan RAB.
Kaderi selaku Kepala Desa Sumberejo, saat dikonfirmasi di lokasi proyek mengaku belum pernah ada tembusan dari pihak rekanan ke desa,
“Belum pernah ada tembusan atau pemberitahuan ke desa, sebenarnya saya kurang faham dengan proyek ini, tapi sesuai keterangan dari pak camat tadi ketebalan aspal nya harus 5cm, tapi ini kita lihat sendiri ketebalan tidak merata, yang 3cm cuma beberapa meter saja, yang lainnya cuma 2,5cm, bahkan ada yang 2cm,” kata Kaderi kepada media haluanindonesia.co.id, Minggu (06/11/2022) sore.
Kaderi juga menegaskan bahwa pekerjaan ini harus digelar ulang agar ketebalan sesuai.
“Mewakili masyarakat setempat, kami sangat berterima kasih sudah di bagusin jalannya, tapi tolong pekerjaan ini harus digelar ulang agar ketebalan nya ini sesuai, ini kan untuk masyarakat supaya jalan ini bisa awet dan bisa di nikmati oleh masyarakat,” tegasnya.
Sebagai pelaksana lapangan dari pihak rekanan Joni mengatakan, “Tidak bisa sembarangan orang melihat RAB, yang bertandatangan di RAB itu rekanan dengan PPK jadi kalau mau lebih jelas silahkan tanya ke Dinas saja, saya cuma pelaksana pengawas lapangan saja, menurut saya ini sudah sesuai RAB,” ujarnya.
Sebelumnya media haluanindonesia.co.id telah memberitakan bahwa pekerjaan proyek pengaspalan jalan poros kecamatan wawaykarya di duga jadi ajang korupsi, pasalnya para pekerja, pelaksana lapangan dan pengawas dari Dinas PUPR Lampung timur enggan memberikan keterangan lebih jelas, tidak ada papan plang informasi proyek serta pekerjaan ini mengabaikan standar Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Ojay Selaku operator alat berat finizer ketika di Komfirmasi mengatakan, “Saya hanya bekerja, ya sesuai apa yang di perintahkan bos, kalau untuk volume panjang nya sekitar 2800meter, lebar 3,5meter dan ketebalan 4cm, kalau nama bos dan CV nya saya tidak tahu,” ungkap ojay.
Fakta di lapangan berdasarkan hasil observasi media haluanindonesia.co.id di temukan ketebalan hotmix yang gelar setelah di walles rata-rata hanya 2,5cm bahkan ada yang 1,5cm dan juga dengan dasaran yang tipis tanpa pemadatan dan lapen.
Sementara itu Camat wawaykarya Achamad Naufal yang datang ke lokasi proyek tersebut hanya mengatakan.
” Artinya menurut bang Joni tadi sudah sesuai lah ya dengan RAB dan sudah sesuai dengan apa yang disarankan oleh pengawas konsultan,” pungkasnya. (jex)