Bandarlampung – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Hj. Eka Apriana menyikapi persoalan tabungan pensiunan guru yang belum dicairkan oleh Koperasi Betik Gawi.
Hj. Eka Apriana mengatakan, Koperasi Betik Gawi harus secara cepat menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kepengurusan Koperasi Betik Gawi harus menyelesaikan secara cepat membayar hak-hak pensiunan guru sd itu,” ucapnya.
Ia menyampaikan, persoalan tersebut tidak ada hubungan dengan pemerintah daerah setempat.
“Mereka mempunyai Ad/Art sendiri, jadi pyur murni permasalahan koperasi tersebut, tidak ada kaitannya dengan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Namun, Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung akan tetap menyikapinya dikarenakan pengurus Koperasi Betik Gawi masih beranggota para guru.
“Kami tidak bisa terlalu dalam untuk hal ini, tapi para guru ini dibawah naungan Dinas Pendidikan, maka akan menyikapi dengan bijaksana,” ujarnya.
Eka berharap, dengan ada nya permasalahan ini menjadikan pembelajaran untuk membangun dunia pendidikan agar lebih baik lagi.
“Dari persoalan ini mereka dapat berbenah serta langkah untuk mencari jalan penyelesaian,” harapnya.
Ketua Koperasi Betik Gawi, Joko Purwanto menjelaskan, persoalan ini dikarenakan di tahun 2021 dan 2022 puncak masa pensiun.
“Tahun sebelumnya kita lancar, ini luar biasa ada 300 lebih yang pensiun,” jelasnya.
Lalu, ia mengungkapkan bahwa pensiunan guru SD sebagian sudah terbayarkan.
“50 persen pensiunan guru sudah terbayarkan,” ungkapnya.
Kemudian, pengurus Koperasi Betik Gawi akan tetap menempuh jalur untuk progres menyelesaikan persoalan ini.
“Kami sudah buat tim 11, dengan pengurus lama dari pengurus 2012, 2015 dan 2018 dikumpulkan mencari sumber dana yang didapatkan untuk mencarikan solusi nya,” pungkasnya. (Anca)
