Malut – Forum Camat dan Kepala Desa (Kades) Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, bersama Lembaga Adat Suku Modole, menggelar pertemuan di Kedai Kopi BUMDes Desa Soahukum untuk membahas berbagai isu terkait aktivitas PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di wilayah lingkar tambang, Rabu (09/04/2025).
Pertemuan ini secara khusus menyoroti kondisi para karyawan yang saat ini dirumahkan oleh perusahaan serta dampaknya terhadap masyarakat sekitar tambang.
Faldi Hadi, karyawan dari Departemen KS-UR yang berdomisili di Desa Torawat, menegaskan bahwa kebijakan merumahkan pekerja bukanlah bentuk pemutusan hubungan kerja (PHK) permanen.
“Kami hanya dirumahkan sementara dengan pendapatan Rp6 juta per bulan. Ketika perusahaan kembali beroperasi penuh, kami akan dipanggil kembali. Untuk itu saya mengajak semua pihak—Camat, Kepala Desa, dan Lembaga Adat—untuk mendukung percepatan pemulihan NHM,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kades Kecamatan Kao Barat, Remer Hein Sinyiang, menyambut baik kebijakan perusahaan yang tetap menunjukkan tanggung jawab sosial.
“NHM tidak melakukan PHK massal dan tetap memberikan insentif bagi karyawan yang dirumahkan. Ini langkah yang bijak dan patut kita dukung demi pemulihan perusahaan yang berdampak langsung pada masyarakat Suku Modole dan sekitarnya,” ujar Remer.
Dalam forum tersebut, para peserta juga menyepakati pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah lingkar tambang. Mereka sepakat mengedepankan musyawarah sebagai jalan utama dalam menyelesaikan setiap persoalan, serta menolak aksi-aksi demonstrasi yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas.
“Kami percaya bahwa dialog terbuka adalah jalan terbaik. Aksi-aksi anarkis hanya akan merugikan semua pihak,” ujar salah satu perwakilan Lembaga Adat Suku Modole.
Pertemuan ditutup dengan pembacaan komitmen bersama dari seluruh unsur yang hadir—Forum Camat, Kepala Desa, Lembaga Adat, serta para karyawan dan masyarakat Kao Barat—yang menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan NHM dan langkah-langkah pemulihan yang tengah dilakukan perusahaan.
“Kita semua yakin bahwa melalui kebersamaan dan komitmen yang kuat, NHM akan pulih dan menjadi mitra utama dalam membangun masa depan ekonomi dan sosial yang lebih baik di wilayah kita,” pungkas Remer.
Kegiatan ini mencerminkan kuatnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat adat, dan perusahaan dalam menghadapi masa-masa sulit secara konstruktif dan damai.
(Red)