Bandar Lampung – Seorang pegawai Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung berinisial DJ diduga melakukan tindak pidana penggelapan sepeda motor. Peristiwa ini terjadi di Jalan Kamboja, Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung.
Imam Ahmad Reza, korban dalam kasus ini, melaporkan DJ ke Mapolresta Bandar Lampung setelah motornya diduga dibawa tanpa dikembalikan.
Kronologi Kejadian
Menurut Imam, kejadian bermula saat ia mengunjungi sebuah kedai untuk bertemu dengan rekannya, Agung, yang juga menjadi saksi dalam peristiwa ini. Di kedai tersebut, Imam bertemu dengan DJ yang kemudian meminjam motor Agung karena kesulitan membuka gembok motornya sendiri. Setelah itu, DJ meminta izin untuk meminjam motor Imam dengan alasan ingin memperbaiki kartu ATM.
“Saya awalnya tidak curiga, karena saya pikir tidak mungkin seorang jaksa di Kejati Lampung melakukan penggelapan,” ujar Imam, Sabtu (23/03/25).
Namun, setelah menunggu berjam-jam, DJ tak kunjung kembali. Imam pun mulai merasa ada yang tidak beres. Ia mencoba mencari DJ di tempat kerjanya, namun tidak menemukannya. Hingga larut malam, Imam akhirnya mendatangi rumah DJ untuk meminta kejelasan.
“Keluarga DJ awalnya merespons baik dan berjanji akan bertanggung jawab. Namun, saat saya kembali keesokan harinya, mereka justru menyarankan saya melaporkan DJ ke pihak berwajib dan menolak bertanggung jawab,” jelas Imam.
Ternyata, Imam bukan satu-satunya korban. Pada hari yang sama, seorang korban lain juga mendatangi rumah DJ untuk menanyakan motornya yang dipinjam dengan modus serupa pada Rabu (19/03/25) malam.
Karena hingga Sabtu sore motornya tak kunjung dikembalikan, Imam akhirnya melaporkan DJ ke Mapolresta Bandar Lampung dengan dugaan penggelapan motor Honda Beat berpelat nomor BE 3682 UN.
Harapan Korban
Dalam laporannya, Imam berharap kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini.
“Saya berharap Polresta Bandar Lampung menindaklanjuti laporan saya agar oknum jaksa DJ bisa ditangkap dan dihukum sesuai undang-undang yang berlaku,” tegasnya.
Agung, saksi dalam kejadian ini, membenarkan bahwa DJ memang sering datang ke kedai dan sering menunjukkan gelagat mencurigakan.
“Sejak awal, saya memang merasa curiga. Dan ternyata kecurigaan saya terbukti,” ujar Agung.
Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. (iql)