Malut- PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menjamu kunjungan silaturahmi dari para pemangku kepentingan (stakeholder) Kecamatan Kao Barat, belum lama kemarin.
Pertemuan ini menjadi langkah damai dan pernyataan dukungan terhadap upaya
pemulihan operasional NHM, seperti program efisiensi dan langkah strategis lainnya.
Semua ini dilaksanakan dengan harapan selain pemulihan Perusahaan, juga untuk masa depan
karyawan, dan masyarakat lingkar tambang yang lebih baik.
Hadir dalam pertemuan ini Camat Kao Barat, Efroni Tos Hendrik, Ketua Forum Kepala Desa (FKD) Kecamatan Kao Barat, Remer Hein Sinyiang, Sekretaris FKD Kao Barat Yoram Sosoru,.Sangaji Suku Modole, Habel Tukang, yang dijamu oleh Wakil Presiden Direktur NHM Amiruddin Hasyim, Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan Departemen Kinerja Sosial dan Urusan
Regional (KSUR) NHM Irwan Malaka beserta tim KSUR lainnya.
Para stakeholder
menyampaikan dengan baik aspirasi dari karyawan dan masyarakat Kao Barat yang terdampak, meminta data karyawan Kao Barat yang dirumahkan, serta dengan seksama juga
mendengarkan penjelasan dari pihak NHM.
Amiruddin Hasyim memaparkan gambaran umum kondisi operasional NHM terkini meliputi latar belakang permasalahan dan tantangan yang dihadapi serta peluang bangkit ke depannya.
Ia juga menyampaikan, saat ini Perusahaan bersama Presiden Direktur NHM Bapak Haji Robert Nitiyudo Wachjo tetap berkomitmen tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawan yang dirumahkan selama proses pemulihan ini.
Camat Kao barat, Efroni Tos Hendrik mengapresiasi langkah NHM yang selalu terbuka untuk
menjelaskan setiap perkembangan Perusahaan dengan menjamu kehadiran mereka langsung
ke Gosowong.
“Kedatangan kami adalah untuk menetralisir kegelisahan teman-teman
karyawan lingkar tambang yang terkena dampak efisiensi. Terima kasih penjelasan dari Pak Wapres dan Manajemen, setelah kami dari sini, kami mampu menjelaskan kepada masyarakat
bahwa NHM adalah aset negara dan juga aset torang. Jika perusahan ini tutup maka
berdampak pada banyaknya pengangguran di lingkar tambang. Semua permasalahan ini hanya
butuh penjelasan,” ujarnya.
FKD Kao Barat Remer Hein Sinyiang memaparkan tentang kondisi karyawan lokal Kao Barat yang dirumahkan. Ia mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi supaya tidak terjadi gejolak apalagi aksi demonstrasi yang hanya akan merugikan semua pihak.
“Dalam waktu dekat kami akan mengadakan pertemuan bersama seluruh karyawan NHM di Kao Barat yang dirumahkan
dan menyampaikan hasil pertemuan hari ini untuk dipahami dan diterima dengan legowo. Sangaji Suku Modole, Habel Tukang juga menyampaikan pihaknya sangat memahami kondisi perusahaan sejak awal hingga saat ini. Ia menegaskan, sebagai orang adat, mereka tetap
berusaha sebaik mungkin dalam menyampaikan aspirasi dan menghindari aksi demo. “Kami
selalu sampaikan kepada masyarakat untuk terus bersabar, kami orang Kao Barat tidak ingin ikut campur dan tidak suka aksi-aksi demo,” ujarnya.
Ia menyampaikan harapannya agar
masyarakat yang terdampak bisa dipanggil lagi bekerja ketika Perusahaan sudah mulai pulih
kembali..Dalam kesempatan ini, para stakeholder juga memberikan masukan kepada Manajemen NHM untuk diadakan pelatihan khusus wirausaha bagi karyawan yang dirumahkan sehingga bisa menjalankan usaha mandiri dan tidak bergantung kepada NHM. Saran ini diterima baik oleh Manajemen NHM untuk kemudian dipertimbangkan.
Rencananya tanggal 18 Maret 2025 akan dilaksanakan pertemuan lanjutan oleh seluruh kepala Desa & BPD se-kecamatan Kao Barat serta Kepala Suku Modole bersama dengan karyawan.NHM yang dirumahkan se-kecamatan Kao Barat untuk menyampaikan hasil pertemuan ini agar
dapat dipahami dan diterima.