Tamiang Layang – Berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2025 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 29 Tahun 2025 dan petunjuk dari Mendagri, maka akan dilakukan refocusing dengan maksud efisiensi dan penghematan APBD, kata Misnohartaku, Pj Sekda Bartim usai Rapat Kerja di Kantor DPRD, Senin, 03/02/25
Lebih lanjut Misno mengatakan, ada 7 komponen yang menjadi acuan dalam melakukan refocusing, yaitu :
1. Membatasi kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, percetakan, publikasi dan seminar/focus group discussion;
2. Mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50%;
3. Membatasi belanja honorarium melalui pembatasan jumlah tim dan besaran honorarium yang mengacu pada Peraturan Presiden mengenai Standar Harga Satuan Regional;
4. Mengurangi belanja yang bersifat pendukung dan tidak memiliki output yang terukur;
5. Memfokuskan anggaran belanja pada target kinerja pelayanan publik serta tidak berdasarkan pemerataan antar perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran belanja pada tahun anggaran sebelumnya;
6. Lebih selektif dalam memberikan hibah langsung baik dalam bentuk uang, barang maupun jasa
7. Melakukan penyesuaian APBD Tahun aggaran 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah.
Berdasarkan acuan tersebut maka refocusing anggaran Tahun 2025 Bartim sebesar 68,1M dari APBD Murni Rp. 1,3 T, ucap Misno
Bagaimana implementasi dari refocusing ini kita menunggu dari Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bartim setelah sertijab nanti. Namun, saya masih optimis, walau refocusing anggaran relatif besar, APBD Bartim tidak Kolap karena kita sudah melakukan pengurangan-pengurangan belanja disesuaikan dengan pengurangan DUK dan DAU bertukar untuk menjaga devisit tetap normal, ditambah lagi SILPA tahun Anggaran 2024 melebihi jumlah anggaran yang direfocusing, tegas Misno (Yan_di).
