Momentum terselenggarakannya Saresehan Budaya Nusantara di Joglo Kejayan Kabupaten Pasuruan dibawah Pimpinan Ki Harso Waluyo Dalang Kabupaten Pasuruan oleh LP2BN (Lembaga Pelindung Pelestari Budaya Nusantara) dengan Ketua Lembaganya Ki Sholeh dan Ketua Panitia Saresehan Budaya 23/02/2025 Bopo Robani, telah melahirkan beberapa Rekomendasi yang dapat Kita telaah lebih lanjut secara arif dan bijaksana sampai wujud perwujudannya yang berjenjang dan bertahap sebagaimana maksud tujuan saresehan diadakan berdasarkan restu ridho kehendak Tuhan Yang Maha Esa, dengan massa kesadaran yang telah dipelopori oleh Laku Lampah Daya Budi Pekerti Para Pendahulu, Pejuang dan Leluhur Suci Bangsa Indonesia, Khususnya di Kawasan Kota dan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur Indonesia.
Rekomendasi Ki Hari Petruk Kota Pasuruan
Dengan getaran rasa yang kuat pada program panggilan jiwanya sejak tahun 2016 hingga 2025 dan selanjutnya, Ki Hari Petruk, menggagas Upaya Kesadaran Bersama dari segala lapisan jenjang rasa kepedulian atas Jati Diri Kota dan Kabupaten Pasuruan, khususnya dari Garda Generasi Muda untuk memahami dan mengerti Daya Budi Pekerti P_I_K_U_N yaitu Pasuruan Inovatif Kreatif Unik Nasional, sebuah tawaran rekomendasi peluang yang luar biasa, terutama bagi para generasi muda dan mereka yang ^KRENTEK”nya merasa terpanggil untuk menggarap Massa Besar Tulang Punggung Massa Depan Kota dan Kabupaten Pasuruan KHUSUSnya dan Bangsa Indonesia Nusantara utamanya.
Rekomendasi Wakil Walikota Pemerintah Kota Pasuruan
Acara Saresehan Budaya Nusantara dengan Tema “BUDAYA NUSANTARA sebagai JATI DIRI BANGSA MENUJU INDONESIA EMAS 2045, Minggu 23/02/2025 dari pukul 10.00 sd 14.00 WIB yang dibuka oleh Nawawi Wakil Walikota Pemeritah Kota Pasuruan, yang “SUDAH MENGGELAR SUARA”nya dalam membuka kesempatan buat semua pihak, untuk menggali dan mengembangkan SOSOK IKON JATI DIRI Kota dan Kabupaten Pasuruan, dengan semangat perjuangan kepahlawanannya untuk membela Bumi Tanah Air Indonesia Nusantara, di Kota dan Kabupaten Pasuruan, yang dicantumkan dengan Simbol “TEBU” Manis Untung di Logo Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, selain adanya Makam Eyang Surgi Surgi, yang menjadi Penerus Perjuangan Untung Suropati, dengan bukti banyaknya animo ‘rasa roso’ masyarakat yang berziarah ke makam beliau dan berkembangnya acara Penjimatan di Makam Eyang Surgi Surgi.
Rekomendasi Cak Rus Komunitas Joglo Untung Suropati
Generasj Muda seyogyanya menjadi Fokus Utama sebagai Tulang Punggung Kebudayaan dan Penerima Tongkat Estafed Perlindungan Pelestarian Pengembangan Budaya Peradaban Nusantara, berdasarkan Spirit Ki Hajar Dewantara, yang memberikan cahaya panduan kepemimpinan yang sudah terkenal dengan pelajarannya, yaitu Didepan Menjadi Teladan, Ditengah tengah Membangun Cipta Rasa Karsa dan Di Belakang Mensuppot Mendukung sepenuhnya (Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya Mbangun Karso Tut Wuri Handayani), dimana situasi keadaan menjadi “DARURAT” ketika bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan tidak segera di tangani dengan baik dan benar, karena itulah Sumber Daya Hidup Kehidupan dalam membangun Budaya Peradaban Indonesia Nusantara, sehingga Pelajaran Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara bisa menjadi Daya Budi Sumber Tulang Punggung saat Generasi Muda bisa dilibatkan untuk terlibat aktif partisipatif di bidang bidang utama tersebut, hal ini sangat ditekankan oleh kesadaran Eling Waspadanya, Cak Rus dari Komunitas Joglo Untung Suropati.
Rekomendasi Ki Aditya Pendoa Kejawen dan Komunitas Dalu Pasuruan
Pada saat tanggapan atas dua pemateri Saresehan yaitu Romo Suryo dan Romo Sulistyo, Ki Aditya membuka ruang untuk menggali kekayaan Maha Sastra Empu Sutasoma dengan Laku Lampah Budi Pekerti Sutasomanya, dengan Ajaran “Daya Budi” Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangruwanya, yang sudah mendasar darah daging spiritnya di Kaki Lambang Negara Republik Indonesia yaitu Lambang Garuda Pancasila, dan banyak Para Empu Sastrawan Besar dari Jawa Timur, yang bisa disinergikan dengan Spirit Jati Diri Kota dan Kabupaten Pasuruan, sehingga perlu dibukanya ruang pendalaman materi Baru Kuno Modern Klasik di bidang SASTRA JAWA KUNO tersebut, khususnya untuk Generasi Muda.
PAS IKON nya Pasuruan Oleh Ki Sulistyo
Seyogyanya Kita Rekomendasi bèrsama untuk membuat Patung dan Prasasti buat Pahlawan Untung Suropati dan Eyang Surgi Surgi, yang pertama sudah disepati oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten Pasuruan dengan dicantumkanya “Pasuruan IKONIK Untung Suropati” dan yang kedua adanya bukti dari Semangat Ziarah Massa Masyarakat di Makam Eyang Surgi Surgi dengan Kegiatan Pajimatannya di Makam Eyang Surgi Surgi, sedangkan di Kawasan Petilasan Untung Suropati, juga sudah dimulai pembangunan Joglo Untung Suropati sudah mencapai 60%.
GAGASAN dan Perjuangan Ki Sulistyo, selaku Pemateri dan Pembicara Kedua Saresehan Budaya Nusantara dari LP2BN di Jogglo Kejayan Kabupaten Pasuruan, 23/02/2025, terutama bersama Team Penggeraknya dan Team Ahlinya merupakan Terobosan Untuk Massa Depan Pelindungan Pelestarian Budaya Nusantara di Kota dan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
Kuno Modern Pasuruan oleh Romo Surya
Sebagaj pembicara pertama dan penutup Saresehan Budaya Nusantara sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045, Romo Suryo memaparkan Kedalaman Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Kecanggihan serta Daya Linuwih BUDAYA JAWA yang tersimbolkan dan terlambangkan arti maknanya yang sangat mendalam mendetailnya disemua wujud, manisfestasi beserta segenap kekayaan Filosofinya dalam Beragam Produk Wujud Budaya Jawa, yang sudah beliau telaah dan laku lampahkan, terutama peranan DAYA BUDI PEKERTI YANG LUHUR, yang ada dalam SANDI SASTRA AKSARA JAWA dengan Tingkatan Bahasanya, yang penuh dengan Kesadaran Tatanan Hidup Kehidupannya bagi Wong Jowo di Bumi Jawa Indonesia Nusantara Kita semua ini.
Itulah beberapa Massa Kesadaran, yang berhasil Kita dengarkan, amati, cerna dan rasakan sari rasanya untuk proses progres serta peluang kedalaman kesadarannya untuk Massa Depan Kota Kabupaten Pasuruan, yang PAS IKON nya dengan PASURUAN, yang terbuka pada Perkembangan Perubaham Budaya Peradaban Indonesia Nusantara BARU KUNO MODERN KLASIK, khususnya untuk Generasi Muda yang bisa mempraktekkan Daya Budi Inovatif, Kreatif dan Uniknya bagi Pasuruan baik untuk Daerahnya, Kota, Kabupaten, Propinsi, Nasional hingga Internasional yang sudah di GAGAS dan digarap oleh Ki Hari Petruk Kota Pasuruan.
Penulis : Ki Guntur Bisowarno (Ketua Bamboo Spirit Nusantara) Rabu, 27 Februari 2025.