Nasdem, Gerindra dan PKS Sepakat Usung Sutrisna Wibawa dan Sumanto di Pilkada 2024

Ridho R
banner 120x600

Gunungkidul – Partai Nasdem, Gerindra dan PKS bersepakat mengusung Prof. Sutrisna Wibawa sebagai bakal calon bupati Gunungkidul bersama Sumanto, SE sebagai bakal calon wakil bupati Gunungkidul pada Pilkada 2024. Kesepakatan tersebut dituangkan di atas kertas ditandatangani oleh ketua partai dari masing masing partai pengusung calon tersebut pada rabu 5/6/2024 di kediaman politisi Nasdem Suharno, SE yang berada di Gunung kanun kalurahan Gari kapanewon Wonosari.

Dalam wawancara awak media dengan salah satu satu petinggi partai di Gunungkidul Suharno memberi penjelasan bahwa 3 partai membuat kesepakatan bersama mengusung calon bupati atas dasar cita-cita bersama dari partai Gerindra, PKS, dan Nasdem diharapkan mampu bisa membangun Gunungkidul yang lebih baik dan elok yang lebih terkemuka dan masyarakat sejahtera.Kemudian disampaikan juga selain dari tiga partai pengusung ini dimungkinkan ada partai lain yang mau ikut gabung, tetap sebagai partai pengusung jadi tidak ada partai pendukung. Semua partai pengusung mempunyai hak sama-sama memiliki pak Sutrisna Wibawa dan Sumanto,bukan milik partai saja tetapi milik masyarakat Gunungkidul.

Kemudian ditambahkan juga masih ada harapan masih ada tambah partai pengusung dan sudah mulai berkomunikasi dengan PKB,Golkar dan PAN.

Selanjutnya ketua partai Gerindra Gunungkidul Purwanto, ST menegaskan hari ini kita melakukan kegiatan kesepakatan bersama mengusung bupati dan wakil bupati yang merupakan milik bersama diharapkan mampu menyelesaikan masalah – masalah Gunungkidul dan membawanya ke yang lebih baik dengan program-program yang disusun bersama.

Selanjutnya Tri Iwan Isbumaryani politisi dari PKS menyampaikan tentang dalam berkomunikasi terhadap partai Nasdem dan Gerindra ada kesamaan cara pandang dan cara penyelesaian masalah sehingga PKS bersemangat untuk memadukan kesamaan tersebut menjadikan kekuatan kita untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati walupun bukan dari kader partai tetapi mempunyai nilai. Ketika nilai kebaikan yang kita inginkan itu bisa terlaksana dengan figur personal yang kita nilai mampu sehingga tidak ada masalah siapapun yang akan kita calonkan maka harus memadukan potensi dan kemampuan memenangkan pilkada.

Mungkas M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *