Bandarlampung,- Keluarga Advent Pratama Telaumbau akan lakukan autopsi di RS Adam Malik Medan di Sumatera Utara (Sumut).
Rahmat Telaumbauna mengatakan alasan pihak keluarga memutuskan untuk mengautopsi sendiri karena awalnya mereka tidak diizinkan untuk melihat kondisi jenazah almarhum dan merasa ada sedikit kejanggalan atas kematian keluargnya ini.
“Iya benar saya yang mengurusi jenazah waktu di RS Bhayangkara Polda Lampung, disana saya tidak diizinkan untuk melihat keseluruhan jenazahnya, hanya boleh lihat badannya saja, itu saya dilarang sama pihak rumah sakit,ya disitu kami merasa ada kejanggalan dalam hal ini ,” jelasnya, Jumat (18/8/2023).
Kemudian, Rahmat mengatakan akhirnya pihak keluarga mengikuti prosedur yang disampaikan oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.
“Iya tidak diizinkan oleh petugasnya bukan polisi ya tapi perawatnya, jadi hanya boleh lihat badan saja nggak boleh seluruhnya, ya namanya kita dalam situasi terpukul dengan penjelasan yang disampaikan kepala sekolahnya pada saat itu ya sudah saya menelepon keluarga, saya katakan kalo memang adanya seperti itu buat apa di autopsi, kalo memang dia meninggalnya karena kasus terjatuh, buat apa diautopsi itu memperlambat proses pemakaman almarhum, tambahnya.
Kekecewaan terhadap larangan melihat seluruh fisik siswa sekolah polisi tersebut membuat pihak keluarga segera membawa jasad korban ke Medan.
“Akhirnya kita berangkat pagi besoknya berangkat ke tempat duka dengan melalui pesawat dan ketika sampai di Medan saya ditelpon oleh keluarga besar harus di autopsi ulang,”jelas dia.
Atas dasar itu, Rahmat kemudian melakukan proses autopsi ke Rumah Sakit Adam Malik karena tidak percaya jika dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Medan.
“Oleh karena desakan keluarga itu maka itu saya memberikan tindakan dengan keluarga besar untuk mengautopsi di Rumah Sakit Adam Malik, waktu itu diminta ke rumah sakit Bhayangkara saja, tetapi keluarga ternyata lebih memilih Adam Malik supaya untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam arti bahwa itu rumah sakit Bhayangkara pasti menutup nutupi,” jelasnya.
Pihak keluarga berharap ada hasil yang jujur atas kematian anak mereka. Karena kematian Advent Pratama merupakan duka bagi keluarga besar Telaumbauna.
“Akhirnya kepala sekolah si Frengky memenuhi permintaan kita itu dan beliau mengatakan kita akan bongkar sebenar- benarnya kami tidak akan menghalangi dan Propam internal kami sedang bekerja sekarang untuk menyelidiki mengindikasi maupun Polda Lampung, akhirnya diautopsi di Adam Malik,” pungkasnya. (*)