Surabaya. Haluanindonesia – Dalam rangka memberikan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok penyandang disabilitas, D-LINK Project secara resmi telah memperkenalkan kelompok usaha baru di bidang industry kreatif batik. Batik Ciprat Sidoarjo atau yang lebih dikenal dengan Batik CIJO pertama kalinya diperkenalkan ke public dalam gelaran Festival Keuangan Inklusif Jawa Timur (FKI) Tahun 2023, bertempat di Ballroom Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Region IV JATIM, pada Kamis 27 juli 2023 pekan lalu.
Pada grand launching tersebut, Batik CIJO turut memperkenalkan produk-produk original mereka seperti kain batik ciprat dengan beraneka motif dan warna, pakaian kemeja batik ciprat, outfit kekinian Perempuan dengan motif batik ciprat, mukena sholat motif batik ciprat, dan produk kerajinan turunan lainnya dari kain batik ciprat.
Lebih dari itu, kwalitas dan originalitas produk-produk batik CIJO dihasilkan oleh pengrajin disabilitas yang telah disertifikasi langsung dari Batik Rumah Kinasih kabupaten blitar sebagai mitra strategis dari D-LINK Project.
Untuk menjangkau segmentasi nettizen dan pasar yang luas, , tim marketing dan tim kreatif telah membuat media sosial Instagram dengan nama akun @batikcijo. Kemudian, akun tersebut digunakan sebagai saluran komunikasi dua arah dan sebagai media promosi batik CIJO.
Mira Dian coordinator pengrajin batik CIJO dalam presentasinya mengatakan, bahwa batik CIJO adalah representasi dari keberagamanide dan mimpi besar para disabilitas dan anggota keluarganya demi mencapai hidup sejahterah dimasa depan.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru pendamping khusus di salah satu paud inklusi di sidoarjo itu, juga merasa Bahagia dapat terlibat dalam D-Link Project dan batik CIJO yang terus mempromosikan inklusi sosial ditengah Masyarakat, “ ygkatanya pada saat acaragrand launching dan business matching, di kantor OJK region IV jatim, Jl. Gubernur Suryo 28-30 surabaya, pada Kamis 27 juli 2023.
Senada, Siti Aisyah coordinator desain dan produksi batik CIJO juga merasa terfasilitasi karena mimpi besarnya untuk memiliki kelompok usaha batik kini telah terwujud.
Perempuan penyandang disabilitas fisik yang juga sebagai penjahit itu , merasa optimis jika batik CIJO dengan kekayaaan motif dan originalitasnya akan dapat bersaing di industry kreatif kain batik.
Sementara itu, Abdul Majid project leader dari D-LINK juga merasa optimis jika maha karya dan kualitas batik CIJO akan berdampak positif bagi penguatan fundamental ekonomi para disabilitas dan anggota keluarganya.
“Melalui FKI Tahun 2023, D-LINK Project telah mengantarkan batik CIJO ke gerbang persaingan dunia usaha industry kreatif,” katanya kepada media lewat pesan tertulis, pada Rabu 9 Agustus 2023.
Pria penyandang disabilitas sensorik Netra itu, juga tidak bosan untuk mengkampanyekan bangga pada karya difabel Indonesia. Alumni austalia itu juga akan terus menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memuluskan praktek baiknya.
“Yuk bangga dan beli produk atau menggunakan jasa penyandang disabilitas. Kalau bukan kita, siapa lagi,” tegas dia.
Sebelumnya, sebanyak 8 orang penyandang disabilitas dan anggota keluarganya telah mengikuti masa inkubasi yang dilaksanakan oleh D-LINK Project. Selama masa inkubasi, para difabel diberikan pelatihan membatik ciprat dan kelas workshop pengembangan bisnis batik yang langsung disampaikan oleh trainer berpengalaman dari Batik Rumah Kinasih kabupaten blitar. Kini mereka telah tergabung dalam kelompok usaha batik ciprat sidoarjo atau batik CIJO.
Acara grand launching tersebut juga turut disaksikan oleh sekitar 250 tamu undangan. Mereka diantaranya adalah Dr. Dante Rigmalia, M.Pd. ketua komisi nasional disabilitas republic Indonesia, Mr. Anthony Clark konjen Australia di Surabaya, Budi Raharjo kepala biro ekonomi sekda jawa timur, Giri Tri Broto kepala OJK jawa timur, perwakilan forkompimda jawa timur, pimpinan Lembaga keuangan jawa timur, sektor swasta, dan tentunya perwakilan organisasi penyandang disabilitas di jawa timur.(tim)
