Tak Berkategori  

Koordinator GCW Tanggapi Dugaan Pungli SMPN 1 Ngawen Gunungkidul

Avatar
banner 120x600

Gunungkidul – Dunia pendidikan di Gunungkidul dihebohkan dengan adanya dugaan pungutan liar yang berdalih sumbangan sukarela yang nominalnya ditetapkan oleh pihak sekolah seperti halnya yang terjadi di SMP N 1 Ngawen.

Koordinator GCW Dadang Iskandar menanggapi dugaan pungli di SMP Negeri Ngawen yang sedang viral di media memberikan keterangan terkait hal tersebut harus di usut tuntas karena menyangkut uang tidak sedikit , Rp.120.000, dan Rp.300.000, kali sekian murid harus di jelaskan pengunaannya kalau hanya untuk digunakan untuk fotokopi, laminating dan stofmap tidak mencapai Rp.120.000 paling hanya Rp.30.000, sedangkan yang Rp.300.000, juga harus dijelaskan penggunaannya, kalau ini memang melanggar aturan harus ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan baik itu secara perdata maupun pidana. Kepala sekolah maupun komite harus bertanggung jawab atas perbuatannya tersebut tidak cukup mengembalikan uang saja. Dinas Pendidikan Gunungkidul harus bertindak mencari kebenarannya.

Sebelumnya dalam pemberitaan di media online bahwa dari keterangan beberapa wali murid yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi menuturkan kalau

“Saya sebagai wali murid sangat keberatan sekali mas dengan pungutan Rp 300.000 dan Rp.150.000 apalagi kami orang pas – pasan kemarin untuk membayar semua itu saya jual kambing dan nanti mau masuk SLTA butuh biaya banyak, ” ujar wali murid, Jumat (14/07/2023).

Disisi lain Bambang Edy W selaku Plt kepala sekolah Negeri 1 Ngawen saat dikonfirmasi media kamis (13/7/2023) lewat sambungan Whatsapp
“Kalau yang Rp.120.000, itu untuk foto copy, beli stopmap, laminating mas,” jelas Bambang.

Saat ditanya terkait penggunaan pungutan Rp.300.000, Bambang mengaku tidak tahu dan dilemparkan guru lainnya seolah – olah saling lempar.

“Saya tidak tahu mas masalahnya saya jadi plt baru 1 juni kemarin coba nanti tak tanyakan yang mengurusinya,”
pungkas bambang.

Ditambahkan keterangan oleh salah satu wali murid bahwa “SMP Negeri 1 Ngawen sering mas minta sumbangan, dan saya sebagai wali murid sangat keberatan,” ujarnya.

“Untuk foto copy, beli stopmap dan laminating paling cuma habis Rp 20.000 kenapa dipungut Rp 120.000, terus sisanya buat apa,” pungkasnya. (Mungkas M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *