BANDARLAMPUNG — Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat musibah banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Way Kanan dan Kabupaten Lampung Utara beberapa waktu lalu.
Pemberian santunan itu diberikan Gubernur di Mahan Agung, Kamis (13/7/2023).
Arinal juga memberikan santunan kepada orang tua balita penderita hidrosefalus warga Kabupaten Mesuji dan balita penderita jantung bocor warga Kabupaten Lampung Tengah.
Arinal mengatakan santunan ini dalam rangka kepedulian dan rasa kasih sayang pemerintah terhadap masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan.
“Ada yang kehilangan keluarganya akibat longsor dan banjir, ada juga yang anaknya sedang sakit, ini sebagai bentuk perhatian kita. Karena ketika mereka membutuhkan pertolongan, maka negara itu harus hadir,” ujar Arinal.
Arinal berharap semoga bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima.
“Jangan dilihat angkanya, tetapi ini rasa kasih sayang kami, semoga bermanfaat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi menjelaskan pada Maret 2023 lalu, terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara.
Ia mengatakan sebagai langkah penanganan awal atas arahan Gubernur Lampung, pihaknya telah memberikan bantuan kebutuhan dasar dalam bentuk sembako dan buffer stock.
“Kami langsung terjun ke Way Kanan dan Lampung Utara,” ujar Aswarodi.
Ia menyebut dari musibah bencana tersebut, mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
“Meliputi korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Way Kanan sebanyak enam orang dan korban meninggal dunia akibat banjir di Lampung Utara satu orang,” katanya.
Untuk itu, Aswarodi mengatakan sesuai arahan Gubernur Lampung, para ahli waris ini mendapatkan santuan masing-masing Rp10 Juta.
“Atas arahan Bapak Gubernur hari ini kita menyerahkan santunan kepada para ahli waris,” katanya.
Pada kesempatan itu, kata Aswarodi juga diberikan santunan untuk keluarga balita penderita hidrosefalus warga Kabupaten Mesuji dan balita penderita jantung bocor warga Kabupaten Lampung Tengah.
Masing-masing akan menerima santunan sebesar Rp6,5 Juta yang akan diberikan kepada orang tua pasien.
“Bantuan ini untuk biaya pendamping pasien yang sedang dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Kedua balita tersebut yaitu I Komang Tangkar usia 5 bulan warga Mesuji penderita hidrosefalus, saat ini sedang menjalankan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung.
Kemudian, Syauqi Ngabdilah usia 4 bulan warga Lampung Tengah penderita jantung bocor, saat ini sedang menjalankan perawatan di Rumah Sakit Gatot Soebroto Jakarta.
“Orang tua dari I Komang tinggal dirumah singgah milik Dinas Sosial tidak jauh dari lokasi RSUDAM dan orang tua Syauqi tinggal dirumah singgah kita sebelah Rumah Sakit Harapan Kita,” katanya.
Ahmad Barak (55) warga Desa Juku Batu, Kecamatan Banjit Way Kanan, orang tua dari Cahaya Saputra (22) korban meninggal dunia akibat bencana alam menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Gubernur Lampung.
Hal senada disampaikan Siti Sofiana (31) orang tua dari Syauqi Ngabdilah balita penderita jantung bocor yang juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian Gubernur terhadap sang buah hatinya.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Syawal Sugiarto.(Adpim)