PRINGSEWU, HI – Sejumlah Pelajaran SMP Negeri 1 Pringsewu menyatakan enggan masuk sekolah. Alasanya malu lantaran belum bayar iuran sumbangan pembanguan musholla dan perpisah selalu ditagih melalui toa atau pengeras suara oleh pihak sekolah.
Salah satu Wali Murid Kelas VII berinisial WI menceritakan, anaknya yang diduduk di kelas VII, kerap mengadu pada dirinya malu sekolah lantar sering di tagih uang sumbangan pembangunan musholla dan perpisahan sebesar Rp 360 ribu oleh pihak sekolah
“Tiap hari anak saya di tagih oleh pihak sekolah uang sumbangan itu namanya masih anak anak mentalnya druop karena malu dan gak mau sekolah,” kata WI menceritakan di lokasi SMPN 1 Pringsewu, Kamis 25 Mei 2023
Lantaran itu kata WI, dirinya mendatangi sekolah SMPN 1 dan melunasi uang sumbangan yang sudah di tentukan oleh pihak sekolah dan komite.
“Sebenarnya pada waktu rapat dulu kita wali murid tidak setuju tapi pihak komite sudah mengetok palu dulu ,alasan pihak komite masak beli baju lebaran saja mampu, kok sumbangan Rp 300 ribu satu tahun buat komite aja kok gak mampu,” ujar WI meniru perkataan komite sekolah SMPN 1 Pringsewu.
Hal senada di sampaikan Wali Murid Kelas VIII yang enggan di sebut namanya mengatakan, setiap hari anaknya selalu di tagih uang sumbangan itu .Bahkan pernah pihak sekolah memangil lewat pengeras suara atau toa.
“Masak kata sumbangan setiap hari di tagih itu kan pemaksaan sampai sampai di siarkan melalui mik pengeras suara anak saya kan jadi malu,” kesalnya.
Dia melanjutkan, pernah suatu hari anaknya menanyakan kepada salah satu Guru Bimbingan dan Konlesing( BK) prihal sumbangan itu.
” Bu..? kok banyak bener sumbangan, uang jajan kami saja cuman Rp 10 ribu an dikasih sama orang tua kami ,” ujar Wali Murid meniru perkataan anaknya.
Setelah itu ,kata Wali Murid, guru BK itu memberi jawab yang tidak enak di dengar di telinga.
“Kalau, gak mau ikut aturan sekolah disini tak usah sekolah di sini, siapa yang maksa sekolah di sini,” cetus Wali Murid meniru perkataan Guru BK SMPN 1 Pringsewu
Di lain tempat, salah satu Wali Murid lainya seperti Wali Murid kelas VIII berinisial PH mengatakan, banyak aturan yang di buat oleh pihak sekolah yang memberatkan wali murid .Seharusnya pihak sekolah mempertimbangkan penghasilan tiap wali murid.
“Mumet, anak ku sekolah juga di sana banyak bener sumbangan ,memangnya penghasilan wali murid itu sama semua,” kata PH melalui sambungan telpon.
Sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP1 Negeri Kabupaten Pringsewu Mustofa mengakui banyaknya iuaran yang di pungut pihak sekolah kepada pelajar .Alasanya, Dana Bos, sarana dan prasarana sekolah tidak memadai dan mencukupi untuk mengkapernya.
“Kalau mau maju bagai mana mendukung majunya, anda melihat sarana dan prasana tidak layak, kalau seperti ini terus siapa yang mau memajukannya,” kata Mustofa, saat di konfirmasi di ruang laboraturium SMPN 1 Pringsewu, Senin 22 Mei 2023
Mustofa dengan tegas mengatakan,kalau pihak sekolah tidak meminta sumbangan kepada wali murid kepada siapa minta bantu. Sedangkan Dana BOS tidak mencukupi untuk kegiatan dan kemajuan sekolah ini.
“Intinya, sekolah tidak memungut uang pungli, tetapi berdasarkan musyawarah komite sekolah, dan jenis sumbangannya ada yang lewat OSIS dan juga Komite Sekolah,” jelasnya. (R17@l)