Malang (HaluanIndonesia) – Jembatan kecil yang berada di jalan Simpang LA Sucipto Wilayahnya kelurahan pandanwangi kecamatan Blimbing kota malang hari Rabu kemarin (8/2/2023) telah bongkar untuk pembangunan crossing.
Dampak dari pembongkaran tersebut, jalan menuju jalan raya LA Sucipto membuat akses jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh semua kendaraan, yang kemudian harus melewari jalan LA Sucipto gang XXII A (Lokcari). Akibatnya Gara-gara Jalan Kampung Jadi Trabasan hampir setiap hari warga sekitar cekcok mulut dengan pengemudi mobil yang ngotot lewat jalan kampung tersebut..
Anang TIS selaku ketua RW X saat di temui Minggu (12/2/2023) Pandanwangi, mengungkapkan
“Kegiatan pembongkaran Ini tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke kami sebagai Ketua Rukun Warga (RW) X Pandanwangi. Jadi kami mendapat pemberitahuan itu ya di hari pembongkaran jembatan,” ujar Ketua RW X Pandanwangi, Anang TIS.
Melihat lalu lintas jalan kampung yang menjadi padat dan ramai dan sering terjadi kemacetan akibat kendaraan roda 4 berpapasan di wilayahnya, Ketua RW X dan warga berinisiatif menjadikan wilayah Lokcari menjadi satu arah bagi mobil.
“Ya sengaja kami buat 1 arah untuk mobil agar tidak macet karena jalan kami kecil dan tidak bisa dilalui jika ada mobil yang berpapasan. Namun nyatanya masih saja banyak yang ngotot, akhirnya sering ditegur warga. Ada yang terima, tapi ya gak sedikit yang tidak terima sehingga terjadi cekcok mulut dengan warga,” ungkap Anang.
Anang menyesalkan mengapa pembongkaran jembatan di jalan Simpang LA Sucipto tersebut tidak ada kordinasi dengan warga RW X Pandanwangi melalui Pengurus Rukun Warganya.
“Harusnya jauh-jauh hari sudah diberitahukan, kan bisa dicari solusi bersama agar warga tidak resah dan sama-sama enak. Mosok sampai warga yang membuat tanda dilarang masuk dan membuat kebijakan 1 arah agar tidak macet. Dari kelurahan ataupun dinas terkait sebelum pembongkaran tidak ada pemberitahuan sama sekali. Warga kayak tidak dianggap saja, padahal kami yang terkena dampaknya. Mereka juga tidak ada kordinasi dengan LPMK apalagi Ketua LPMK Pandanwangi bapak Imam Syafii juga sangat menyayangkan kejadian seperti ini. Tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada wilayah setempat,” pungkas Anang TIS.
Beberapa waktu setelah pembongkaran warga memasang tanda pemberitahuan 1 arah ataupun larangan masuk bagi mobil atau kendaraan roda 4, namun masih banyak pengguna jalan yang masih ngotot melanggar sehingga terjadi kemacetan di dalam jalan kampung.
Salah satu pengendara mobil yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan dirinya ngotot melanggar karena kalau harus memutar relatif jauh. (Biro Jatim)