Gunungkidul – Penyuluhan dampak aksi premanisme dan vandalisme satuan polisi pamong praja kabupaten Gunungkidul di balai kalurahan Grogol kapanewon Paliyan dihadiri oleh pamong kelurahan dan tokoh masyarakat dengan narasumber Edi Winarto, S.Sos kepala bidang ketentraman dan ketertiban umum Satpol PP, Aiptu Bagus Setiyawan, S.H., M.H. dari Binmas polsek Paliyan dan Anwarudin, S.IP anggota DPRD kabupaten Gunungkidul komisi D dari partai Amanat Nasional, Selasa (24/01/2023).
Dalam kesempatan tersebut semua narasumber menyampaikan difinisi keamanan yaitu suatu kondisi di masyarakat yang bebas dari gangguan fisik maupun psikis bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan, dilindungi dari segala macam bahaya serta kedamaian dan ketentraman lahiriah maupun batiniah sedangkan kamtibmas adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembagunan nasional yang ditandai dengan terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum serta mengembangkan potensi dan kekuatan dalam mencegah, menangkal dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
Sistem keamanan lingkungan yang merupakan suatu kesatuan yang meliputi komponen-komponen yang saling bergantung serta saling dan mempengaruhi, berhubungan yang menghasilkan daya kemampuan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan kondisi keamanan dan ketertiban di lingkungan untuk itu perlu ditingkatkan fungsi “SISKAMLING” sebagai sarana warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rasa aman dilingkungannya dan menanggulangi ancaman dan gangguan terhadap terhadap lingkungannya.
Premanisme adalah sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain. Salah satu penyebab premanisme adalah lemahnya iman dan pengawas orang tua.
Bentuk vandalism berdasarkan dari perbuatannya adalah aksi mencoret-coret (graffiti) ,aksi memotong (cutting), aksi memetik (plucking) aksi mengambil (taking)aksi merusak (destroying) dan
penyebab vandalisme di kalangan remaja
karena pengaruh psikologis remaja, lingkungan pergaulan, pengaruh media sosial,lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan sanksi yang tidak tegas.
Cara mengatasi vandalisme pada remaja
melalui pendekatan keluarga,kegiatan positif, konseling dan terapi dan sanksi yang tegas..(Mungkas M)