Tak Berkategori  

Heboh VN Ketua APDESI Pringsewu Paksa Kakon Adakan Perpus Digital, Catut Nama Kasatreskrim

Avatar
banner 120x600

Pringsewu, HI – Beredarnya voice note (vn),di berbagai kalangan awak media menjadi viral di kabupaten Pringsewu bahkan menjadi perbincangan hangat di grup -grup whatsApp .

Adapun isi dalam voice note ialah, adanya dugaan intimidasi kepada kepala pekon terkait pengadaan perpustakaan digital ,bahkan dalam percakapan voice note tersebut ada dugaan melecehkan martabat profesi wartawan di kabupaten Pringsewu dan pada umumnya .

Dari ucapan oleh ketua Asosiasi pemerintahan desa seluruh Indonesia (Apdesi) kabupaten Pringsewu beredar di voice note di kalangan media ,yang berinisial AD tersebut diduga mengintimidasi para kepala Pekon yang tidak mau menganggarkan program perpustakaan digital senilai Rp30 juta rupiah,yang lebih parah lagi Bahasa intimidasi tersebut diduga mencatut nama Kasatreskrim Polres Pringsewu, Inspektorat juga dinas pmd setempat .

Selain itu juga ,Ketua Apdesi kabupaten Pringsewu yang berinisial ( AD) Diduga sudah merendahkan martabat profesi wartawan khususnya yang ada di kabupaten Pringsewu, sesuai percakapan voice note yang tersebar di kalangan awak media khususnya di kabupaten Pringsewu .

“Jangan bingung jadi kepala pekon, jangan penakut. Jelas- jelas kita ini ada orang di belakangnya, Kasatreskrim itu orang kita. Inspektorat juga sudah nyuruh menganggarkan untuk (anggaran perpustakaan digital, red),jangan takut dengan wartawan yang cuma seujung kuku itu, terkecuali ga ada yang dibelakang kita,” sebut AD di dalam voice note WhatsApp yang diduga ia kirim di grup WhatsApp Apdesi.

Menangapi ramai dan viralnya voice note yang beredar di kalangan awak media salah satu kepala pekon di kecamatan Pringsewu inisial HN , membenarkan adanya percakapan ketua Apdesi dalam voice note yang beredar di kalangan kepala pekon terkait pengadaan perpustakaan digital yang diduga menjadi polemik ,tetapi itu urusan ketua Apdesi ,kalau ada yang tidak menganggarkan terus mau di laporkan ke kasat Reskrim ,ya Monggo saja,” ungkapnya

“Bagi kami yang mampu untuk menganggarkan untuk program ( perpustakaan digital -red) ya silakan ,bagi yang tidak menganggarkan ya jangan dipaksakan ,sesuai kebutuhan masing-masing ,kalau mau dilaporkan sepeti percakapan di voice note ketua Apdesi kabupaten ,ya Monggo saja ,” katanya saat di hubungi via telepon oleh tim media ini, Sabtu (21/1/22)

Di lain pihak kepala Pekon yang ada di kecamatan gading menanggapi, “Ya memang pernah mas masuk wilayah gading untuk menawarkan cuma saya tidak ikut progam tersebut, pertama dikarenakan anggarannya tidak ada dan juga menurut saya tidak begitu penting, ucapnya. Sabtu (21 /1/ 2023), (tim -red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *