Kutai Kartanegara – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) yang selalu komitmen untuk mendukung Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur mengingatkan agar proses pembangunan selalu memperhatikan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKL) di wilayah IKN.
Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP. GPII) Masri Ikoni melalui Ketua Bidang Lingkungan Hidup Varia Fadillah. SP.MP berharap semua perencanaan pembangunan di lokasi IKN harus tetap memperhatikan Indeks kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) agar tetap terjaga seperti saat ini. Seperti saat di mulai nya pembukaan wilayah baru IKN. Menurut Varia Fadillah pembangunan harus memperhatikan tiga hal yaitu Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Tanah (IKT). Dimana ketiga indikator saat ini harus dapat terjaga jangan sampai tercemar apalagi sampai dibawah baku mutu.
“Pembangunan harus dapat memperhatikan tiga indikator itu dalam memulai perencanaan setiap pembangunan di IKN ” terang Varia Fadillah pada Haluan Indonesia Sabtu (10/12/2022)
Disinggung bagaimana upaya menjaga Kualitas Udara agar tetap seperti saat ini di IKN Kabid Lingkungan Hidup di GPII menyarankan untuk memperhatikan beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kualitas udara tetap baik. Cara tersebut diantaranya: di IKN nanti transportasi Umumnya menggunakan transportasi ramah lingkungan,
Penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran udara. Ada wilayah untuk bersepeda dan jalan kaki. Selain itu penetapan lokasi Hijau dengan mempertahankan pohon yang ada atau Penanaman pohon
Wilayah yang hanya memiliki sedikit pohon “Karena peran pohon sangatlah penting untuk menetralkan atau membersihkan udara. Wilayah penetapan nya harus tepat” terang Varia Fadillah.
Selain itu kedepannya pembangunan pabrik atau workshop harus mampu Menyaring udara
Pabrik dengan membangun cerobong udara sebaik mungkin. Agar udara yang keluar ke permukaan jauh lebih bersih dan tidak menyebabkan polusi. Selain lebih bersih, udara yang keluar juga jauh lebih sedikit karena sudah disaring terlebih dahulu.
Selain itu juga GPII berharap pada pembangunan wilayah IKN juga mampu
Mengurangi penggunaan bahan bakar berbahan fosil “sebaiknya gunakanlah bahan bakar yang jauh lebih ramah lingkungan. Karena dengan menggunakan bahan bakar yang terbuat dari fosil akan menghasilkan polutan, dan akhirnya menimbulkan polusi serta menurunkan kualitas udara” ujar varia lagi.