banner 728x250
Tak Berkategori  

PT Wahana Raharja: Ada tapi Tiada

Avatar
banner 120x600

APA kabar PT Wahana Raharja, bagaimana kinerjanya? Apa kabar dengan bisnis tambang pasir yang dikelola oleh perusahaan perseroan terbatas milik Pemprov Lampung itu?

Semua itu menjadi pertanyaan yang belum terjawab sampai menjelang akhir tahun 2022 ini. Padahal,
status perusahaan itu sudah dinaikan menjadi Perusahaan Terbatas (PT) dari Perusahaan Daerah PD) sejak Agustus 2011 lalu.

Haluan Lampung beberapa kali berusaha memperoleh jawaban dari pertanyaan itu, namun tak satu pun direksi yang mau memberikan penjelasan.

Perusahaan ini didirikan atas persetujuan DPRD Lampung dengan maksud supaya Badan Usaha Milik Daerah itu mampu memberdayakan sumberdaya milik Pemprov Lampung itu lebif efisien, efektif dan produktif.

Alih-alih mencapai tujuan dan maksud itu, PT Wahana Raharja yang penguasaan modalnya 51 persen dikuasai oleh Pemprov Lampung itu, justru dikabarkan langsung ‘terkapar’ di tahun pertama.

BUMD PT Wahana Raharja ternyata sudah merugi sejak tahun 2012. Namun, terus diberikan suntikan modal oleh Pemprov Lampung. Nasibnya mirip dengan BUMD PT Lampung Jasa Utama (LJU) yang babak belur diterpa kasus korupsi.

Bahkan, kabar terbaru menyebutkan perusahaan perseroan itu merugi hingga 2021 yang otomatis menjadi BUMD yang gagal menyumbangkan pendapatan untuk daerah.

Bisnis percetakan yang dulu menjadi bisnis utama ternyata tidak membuat perusahaan itu perkasa, meski di atas kertas seharusnya untung karena mendapatkan konsesi (monopoli) mengerjakan pengadaan ART dan barang cetak di semua unit kerja Pemprov Lampung. Pada masanya dulu, perusahaan ini juga menjadi pemain besar pada pengadaan semen dan aspal dan bisnis lainnya.

Terkait bisnis pengadaan ATK dan percetakan, memang sudah lama runtuh, tapi bukan oleh sebab kalah bersaing, melainkan oleh sebab buruknya menajemen.

Terkait itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pernah mengultimatum direksi PT Wahana Raharja
untuk memperbaiki kinerja demi kemajuan badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.

Arinal meminta PT Wahana Raharja dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sesuai dengan
bidangnya, seperti kerja sama dengan BUMD Jakarta.

“Jangan hanya seremonial, saya lebih suka tidak ketahuan tapi hasilnya baik. Tidak banyak bicara, tapi kerjanya,” kata Arinal, setahun lalu.

Arinal meminta jajaran direksi segera membenahi diri agar dapat memberikan kontribusi untuk kas daerah.

“Jujurlah dalam tindakan dan ikhlas dalam pengabdian itu adalah kuncinya,” tegas Arinal. (iwa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *