Tamiang Layang – Harga karet di Bartim sampai Hari Senin, 7 April 2025 masih menembus angka Rp. 12.000,- – Rp. 13.000,- per/kg. Namun ditengah Isyu global, terutama kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Trump mengenakan pajak import untuk Indonesia sebesar 32% membuat petani karet di Bartim menjadi resah dan gelisah.
Aris Supriyono, warga Desa Sumur Kecamatan Dusun Timur mengatakan, saat ini harga karet di Bartim cendrung mulai turun. Awalnya tembus Rp. 13.500 per/kg saat 2 hari yang lalu, Minggu, 6 April 2025, kami menjual karet dengan harga harga di pengepul berkisar Rp. 12.000 dan harga di mobil berkisar Rp. 13.000,-
Juita, warga Desa Kupang Baru Kecamatan Paku, yang juga khawatir harga karet akan cendrung turun juga mengatakan, saat ini harga ditempat kami bervariasi, namun rata-rata berkisar Rp. 12.000,-
Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Sifu Herdiman, warga Desa Lenggang yang mendapat informasi langsung dari pengepul bahwa kemungkinan harga karet cendrung akan turun.
Ditengah kegelisahan petani karet Bartim, Dwi J.M, SE, pengamat ekonomi yang juga merupakan admin di Media Informasi Bartim mengatakan, wajar jika petani karet gelisah karena gencarnya isu global pengenaan tarif import dari Presiden Trump sebesar 32% untuk Indonesia.
Jika kita melihat harga Harga karet alam di SGX Sicom pada Maret 2025 kemaren masih cendrung stabil bahkan tembus diangka Rp 33.018 per/kg. Jika pergerakannya di awal April ini masih stabil maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kecuali jika nanti pergerakannya cendrung anjlok. SGX Sicom merupakan bursa komoditas utama di Asia yang memperdagangkan karet alam.
Pergerakan harga di SGX Sicom sering mencerminkan kondisi pasar global, ungkap Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengatakan, walau pergerakan sampai akhir Maret 2025 di SGX Sikom cendrung stabil, kita juga perlu waspada karena dibeberapa daerah di Indonesia yang kualitas karetnya lebih bagus justru cendrung turun seperti yang terjadi di sebagian Daerah Sumatera antara lain seperti di Way Kanan, Lampung dan lain-lainnya. Dari Informasi terakhir yang saya terima harga karet sebelumnya Rp. 13.500 saat ini sudah turun ke harga Rp. 10.500
Dari pergerakan harga karet di Sumatera jelas menunjukan trend negatif. Tapi kita berharap dengan semakin berkurangnya produksi karet akibat alih fungsi ke sawit ditambah faktor lobi-lobi dan negosiasi yang akan dilakukan Presiden Prabowo dengan Amerika dan negara-negara lainnya akan membawa pengaruh positif terhadap harga karet di Indonesia umumnya dan Bartim khususnya, tutup Dwi (Yan_di).