Yogyakarta – Tanggal 13 Maret telah resmi dicanangkan sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta, seiring penetapan Peraturan Daerah DIY Nomor 2 Tahun 2024. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengelar malam tirakatan di kompleks kantor gubernur kepatihan di hadiri wakil gubernur Sri Paduka Pakualam dan jajaran forkompimda DIY.
Dalam kesempatan tersebut wakil gubernur membacakan sambutan gubernur DIY bahwa tanggal 13 maret 1755 bertepatan dengan kemis pon tanggal 29 jumadil awal tahun b Daerah Istimewa Yogyakarta seiring penetapan peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 2 tahun 2024 kalau itu di tengah hutan beringan dimana dedaunan seakan membawa pesan dari masa lalu dan angin membisikkan asa akan masa depan sebuah momen sakral dalam lembaran sejarah Yogyakarta mulai terukir, Selasa (12/03/2024).
Dalam sakralitas momentum itu tersemat pula seiring munculnya nama ayodya bertransformasi menjadi ngayodya atau ngayukyo nama tersebutlah merefleksikan tentang sebuah nagari yang makmur sekaligus juga menjabarkan sebuah model peradaban ideal manusia merefleksikan keindahan semesta.
Cita-cita perjuangan pendiri DIY melalui visi yang disabdakan oleh suwargi Sri Sultan Hamengkubuwono ke-1 adalah istiqomah, konsisten, konsekuensi dan berkelanjutan. Aktualisasi makna hari jadi ke-269 DIY dalam bingkai ke yogya mengaktualisasi tema maju sejahtera berkelanjutan dijiwai kebudayaan dan keistimewaan rangkaian semangat dalam tema itu dapat dimaknai sebagai mencapai kemajuan yang diderivasi melalui inovasi dan keadilan sebagai inti dari transformasi masyarakat. Adapun terkait kesejahteraan, cita-cita untuk mewujudkan ekosistem sosial yang sejahtera melalui pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat secara layak dan adil yang dijamin oleh sistem.
Keadilan berkelanjutan dapat dikmanai sebagai integrasi antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian sumber daya alam dicapai melalui penerapan teknologi yang memungkinkan kita untuk hidup selaras dengan alam serta isi lain. Kebudayaan harus diinterpretasikan ulang melalui lensa kemajuan nilai dan identitas budaya dan dilestarikan melalui inovasi menjadikannya lebih relevan di tengah masyarakat modern tanpa menghilangkan esensi kearifannya. Demikianlah pula keistimewaan daerah istimewa yogyakarta harus didengarkan dalam teks nonkratis dan outcome dengan mengintegrasikan program-program pembangunan yang unik. Pemanfaatan teknologi menciptakan pembangunan yang tidak hanya harmonis tetapi juga berdampak nyata. (Mungkas M)
