Malang (Haluanindonesia) – Komisi nasional disabilitas republic Indonesia (KND-RI), mendorong kampus-kampus di kota malang untuk mengarusutamakan isu disabilitas dengan membentuk unit layanan disabilitas (ULD) untuk menjamin akomodasi yang layak bagi peserta didik penyandang disabilitas.
Hal ini disampaikan Dr. Dante Rigmalia,M.Pd. selaku ketua KND-RI dihadapan civitas akademika dalam sebuah acara sarasehan bersama forum pimpinan perguruan tinggi se-malang raya yang bertempat di universitas negeri malang, Kamis (05/01/2023).
Menurut Dante Rigmalia, mengarusutamakan isu disabilitas dikalangan civitas akademika merupakan cara terbaik untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak mahasiswa disabilitas di lingkungan kampus.“Sudah saatnya semua perguruan tinggi di indonesia, khususnya kampus-kampus di kota malang harus menciptakan ekosistem dan ruang belajar yang inklusif dan ramah bagi mahasiswa disabilitas,” kata Dante Rigmalia.
Perempuan penyandang disabilitas ganda (Half of hearing dan dislegsia) itu menjelaskan, untuk menciptakan ekosistem kampus yang inklusif harus dimulai dengan membentuk unit layanan disabilitas atau ULD. Pasalnya, salah satu fungsi ULD adalah untuk memastikan kampus memberikan akomodasi yang layak bagi mahasiswa disabilitas.
Kemudian, Dante Rigmalia juga mendorong kepada semua kampus se-malang raya agar segera membentuk unit layanan disabilitas.
“KND-RI akan senantiasa berkomitmen dan mengawal kampus-kampus dalam upaya pembentukan ULD,” tandasnya.
Untuk diketahui, selain melakukan sarasehan bersama forum pimpinan perguruan tinggi se-kota malang. KND-RI juga melakukan penandatangan MoU dengan Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Merdeka Malang (UNMER) untuk membentuk unit layanan disabilitas (ULD).
Selain ketiga kampus tersebut, KND-RI juga mendapati banyak kampus-kampus di kota malang yang juga tertarik untuk segera membentuk ULD. (tim)
