Kutai Barat – Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman, mengambil langkah tegas dengan mencopot Iptu Sainal Arifin dari jabatan Kapolsek Jempang, yang diduga melakukan pemerasan terhadap warga.
“Dengan kejadian tersebut sekitar bulan Oktober sudah menurunkan tim juga untuk memperdalam kasus tersebut dan hasilnya adalah sesuai yang disampaikan dari keluarga korban FM. Oleh karena itu per tanggal 20 Oktober kami mencopot atau menonaktifkan saudara Zainal sebagai Kapolsek Jempang,” kata Heri kepada wartawan di Mapolres Kubar, Jumat (21/10/2022).
Menurut Kapolres, Iptu Sainal Arifin diduga memeras terduga pelaku narkoba dengan meminta uang jaminan Rp 10 juta dan tanah yang diatasnya terdapat bangunan sarang walet.
Sehingga pihaknya akan melakukan penelusuran lebih dalam untuk mencari tahu apakah Kapolsek ikut terlibat permainan kasus narkoba.
“Kami pun akan mengurut ke belakang apakah betul ada pidana narkobanya. Kapolsek bermain di kasus tersebut otomatis kami akan tindak tegas dan kami akan laporkan untuk dilakukan proses Komisi Kode Etik (KKE), itu ancamannya,” tegas orang nomor satu di Polres Kubar tersebut.
Heri menyebut uang dan sarang walet yang diminta dari keluarga Imah sudah dikembalikan.
“Walaupun itu sudah dikembalikan tetapi saya tidak akan berhenti di situ saja, saya akan proses apakah betul ada kasus narkobanya kalau kasus narkobanya dihentikan dengan cara meminta uang, nah kami akan proses lebih tegas lagi,” ucapnya.
Sementara Imah warga kampung Mancong bersama keponakannya yang sempat ditahan Polsek Jempang dan menjadi korban dugaan pemerasan mengapresiasi langkah tegas Kapolres Kubar yang berani mencopot Iptu Sainal.
Dia pun berterimakasih karena mendapat keadilan dan harta bendanya sudah di kembalikan.
“Terima kasih kepada Kapolres yang sudah membantu kami menyelesaikan kasus ini sehingga uang dan tanah sudah dikembalikan,” ujarnya.
Imah berharap ketegasan dari Kapolres Kubar ini menjadi peringatan bagi anggota lainnya agar tidak menyalagunakan kewenangannya. (Ricard Naibaho)
