banner 728x250
Kepri  

Polemik Pelabuhan Kuala Riau dan Penambang Pompong Penyengat, PT Pelabuhan Kepri Tegaskan Tidak Ada Pemaksaan

Ridho R
banner 120x600

Tanjungpinang – Polemik yang melibatkan PT Pelabuhan Kepri (BUMD) Kepri dan penambang pompong Penyengat yang beroperasi antara Pelabuhan Pelantar Kuning dan Pelabuhan Kuala Riau kembali mencuat. Menanggapi hal ini, Deputi Operasional PT Pelabuhan Kepri, Didik, menegaskan bahwa pihaknya tidak memaksa penambang untuk berpindah ke Pelabuhan Kuala Riau.

“Kami tidak pernah memaksa penambang untuk pindah ke sini. Namun, kami berharap agar penambang yang biasa beroperasi di Pelabuhan Pelantar Kuning, apabila ada penumpang yang berangkat menuju Penyengat dari Pelabuhan Kuala Riau, dapat bekerja sama untuk menjemput dan mengantar mereka,” ungkap Didik kepada awak media, Selasa (10/12) siang.

Didik juga mengklarifikasi isu terkait biaya retribusi penumpang yang dibebankan kepada penambang. Ia memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar.

“Kami tidak pernah memberatkan penambang. Saat ini, kami hanya mengenakan biaya parkir untuk kendaraan bermotor maupun mobil. Bahkan, untuk bulan pertama, biaya parkir tersebut kami gratiskan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Didik berharap kerjasama antara PT Pelabuhan Kepri dan para penambang bisa terjalin tanpa merugikan salah satu pihak. Menurutnya, tujuan dari rencana ini adalah untuk mempermudah akses penumpang yang ingin menuju Penyengat.

“Ke depan, kami berharap kerjasama ini bisa terwujud tanpa ada pihak yang dirugikan. Kami sudah beberapa kali berdiskusi dengan organisasi penambang pompong Penyengat terkait rencana ini,” pungkas Didik.

Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan polemik yang terjadi dapat segera menemukan solusi yang baik bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *