banner 728x250
Tak Berkategori  

Pihak Sekolah Ragukan Kualitas Konstruksi Bangunan SMKN 1 Gunung Pelindung

Avatar
banner 120x600

Lampung Timur – Kualitas Konstruksi Bangunan Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023 yang tengah dikerjakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Gunung Pelindung, Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur ini diragukan oleh pihak sekolah, Selasa (12/9/23).

Dengan dibangunnya sarana dan prasarana pendidikan yang berupa ruangan Laboratorium dan ruangan Bimbingan konseling di SMKN 1 Gunung Pelindung ini tentunya disambut baik oleh peserta siswa didik dan pengajar di sekolah tersebut, karena gedung yang tengah dibangun itu merupakan kebutuhan dasar bagi layanan pendidikan di sekolahan tersebut.

Dijumpai di lokasi proyek tersebut,
Sebagai Kepala Sekolah Ir. Jaka Pruwanta, Sangat berterima kasih atas bantuan tiga lokal yang kucurkan Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung,

“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada pemerintah atas bantuannya kepada sekolahan ini,” ujar Jaka Purwanta.

Menurut Jaka Purwanta, Ia memang kurang faham masalah konstruksi bangunan namun ia sudah membentuk Tim dari dewan guru, wali murid dan komite sekolah untuk mengawasi proyek tersebut.
” Saya kurang faham mengenai bangunan, tapi saya sudah membentuk Tim untuk mengawasinya, saya percayakan sama mereka yang lebih mengerti.” Ungkapnya.

Jaka Purwanta pun mengakui bahwa Ia juga tidak pernah ketemu konsultan ataupun pengawas dari dinas terkait yang turun ke lokasi untuk mengawasi proyek tersebut hal inilah yang membuat pihak sekolah ragu dengan kualitas konstruksi bangunannya hingga Ia membentuk Tim untuk mengawasinya.
” Saya juga belum pernah ketemu dengan konsultan ataupun pengawas dari dinas selama proyek ini mulai dikerjakan, makanya ini kami bentuk Tim.” Kata Jaka Purwanta, Selasa (12/9/23).

Pelaksanaan pembangunan Tanpa pengawasan dan arahan dari konsultan ataupun pengawas Dinas terkait serta penggunaan material yang tidak sebagaimana mestinya tentu akan berdampak pada turunnya kualitas hasil pembangunan.

Selaku Tim dari pihak sekolah yang mengawasi proyek tersebut, saat meninjau lokasi bersama Kepala Sekolah, Amri mengakui bangunan proyek kali ini sudah mendingan daripada bangunan proyek sebelumnya,
” Ya ini mendingan lah daripada bangunan proyek sebelumnya,” tutur Amri.

Namun Amri sangat menyayangkan pemakaian material pasir yang diduga tidak sesuai Spesifikasi,
” Pasir itu kurang bagus banyak lumpurnya,” ucapnya.

Lantaran ragu dengan kualitas cor-coran yang mengunakan pasir kuning kecoklatan berlumpur itu, Amri pun mencoba menancap paku kecil (bukan paku beton).

” Ya paku ini bisa nancap di tiang cor ini,” cuit Amri sembari memukulkan palu pada paku yang sudah menancap di tiang cor.

Pihak Sekolah Berharap agar bangunan tersebut Benar-benar dikerjakan sesuai dengan SOP dan spesifikasi konstruksi bangunan yang telah di tentukan oleh Pemerintah, dan tidak lagi menggunakan material yang kurang bagus.

Sebelumnya Heri selaku kepala tukang mengatakan bahwa meski dikerjakan tidak memakai mesin molen, kualitas kekuatan cor-coran adalah K300 dengan takaran adukannya 1:2:3 yang dilakukan secara manual. (jex)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *