Halut- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara, menggelar kegiatan “Ngobrol Seputar Pemilu 2024” bersama dengan sejumlah wartawan termasuk dengan kulit tinta yang tergabung dalam Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) acara berlangsung di Paddock Cafe Tobelo, belum lama kemarin.
Kegiatan itu bertujuan mengajak seluruh insan pers untuk bersama-sama mengawasi pemilu 2024 yang damai dan bersih khususnya dibidang informasi.
Disamping itu, agenda silaturahmi bersama dengan wartawan sebagai langkah awal mengisi kerja-kerja pejabat Bawaslu masa tugas 2023-2028.
“Keraja-kerja Bawaslu sudah harus disiapkan dan dilaksanakan secara baik dan terencana kedepan dalam rangka mengawasi pemilu 2024,” kata Ketua Bawaslu Halmahera Utara Ahmad Idris.
Saat ini, berdasarkan indeks kerawanan pemilu yang telah dirilis oleh Bawaslu, Halmahera Utara salah satu yang dikategorikan masuk sebagai daerah dengan kualitas demokrasi yang semakin baik.
Padahal, sebelumnya pada tahun 2018 tercatat tingkat kerawanan pemilu merupakan yang tertinggi, bahkan masuk dalam zona merah.
“Karena berkat kerja sama seluruh komponen yang ada di kabupaten Halmahera Utara, maupun adanya perbaikan kualitas pemilu, sehingga semakin membaik,” jelasnya.
Kendati begitu, Ahmad mengatakan Bawaslu sebagi lembaga yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilu tetap sigap dalam rangka menciptakan pemilu yang lebih baik.
“Kolaborasi semua pihak terutama media massa menjadi penting dalam mendukung pengawasan kerja-kerja Bawaslu kedepan untuk mengawal pemilu 2024,” ucap dia.
Sementara itu, Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Halamhera Utara, Jenfanher Lahi menambahkan media massa menempati posisi strategis dalam mengawal pemilu yang berintegritas.
Sebab, media memiliki andil yang besar untuk menyebar luaskan informasi ke masyarakat dalam menjalankan tugas-tugas Bawaslu.
“Bawaslu selalu membuka diri untuk teman-teman wartawan, karena itu jika membutuhkan informasi pemberitaan terkait pengawasan pemilu bisa langsung konfirmasi anggota komisioner,” katanya.
Bung Fangker sapaan akrabnya ini juga berkomitmen akan mengedepankan aspek pencegahan daripada penindakan.
“Karena itu Bawaslu mengambil inisiatif untuk membangun komunikasi dengan semua pihak, baik pimpinan partai politik dan para Caleg sebagai peserta pemilu,” pungkas dia.
Sebagai informasi, dalam waktu dekat juga Bawaslu berencana akan melaksanakan program deklarasi “Tolak Politik Uang dan Hoax Isu Sara”. Upaya ini dalam rangka menangkal parktik penyakit dalam proses pemilu 2024. (*)